logo-pmjnews.com

News

Selasa, 13 April 2021 15:20 WIB

KNKT Kantongi Data CVR Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Editor: Fitriawan Ginting

Penulis: Yeni Lestari

KNKT temukan Data CVR Pesawat Sriwijaya Air SJ-182. (Foto ; PMJ/Ist).
KNKT temukan Data CVR Pesawat Sriwijaya Air SJ-182. (Foto ; PMJ/Ist).

PMJ NEWS - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah mendapatkan data cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Jumat (1/4/2021) kemarin. Diketahui, data hasil rekaman yang didapatkan selama dua jam tersebut mencakup percakapan saat mengalami kecelakaan.

"Tim dari KNKT telah berhasil mengunduh seluruh data dari 4 channel CVR. Hanya saja, data dari channel 4 mengalami sedikit gangguan. Meski begitu, rekaman tersebut telah menambah data penting dalam proses investigasi yang nantinya akan disampaikan dalam laporan akhir (Final Report)," ungkap Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, Selasa (13/4/2021).

Soerjanto kemudian menjelaskan terkait rangkaian investigasi kecelakaan pesawat yang terjadi pada 9 Januari silam. Ia menyebut, tiga hari setelah kecelakaan, Flight Data Recorder (FDR) ditemukan. Kemudian pada 10 Februari, data yang diolah tersebut disampaikan kepada masyarakat melalui laporan awal investigasi (preliminary report). Kemudian tim dari KNKT melanjutkan kembali pencarian FDR di sekitar lokasi.

KNKT tunjukkan penemuan terbaru. (Foto ; PMJ/Ist).
KNKT tunjukkan penemuan terbaru. (Foto ; PMJ/Ist).

"Di tanggal 26 Januari sampai 14 Februari 2021, tim KNKT bersama tim penyelam dari Pulau Pari melanjutkan kembali pencarian CVR melalui pembuatan perimeter 50 x 50 meter di bawah air yang dilakukan oleh para penyelam," sambungnya.

Namun, metode tersebut belum membuahkan hasil penemuan. Hingga akhirnya dilakukan pencarian menggunakan metode penyedotan lumpur atau Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD) menggunakan Kapal King Arthur 8.

"Sehingga pada 30 Maret 2021, CVR tersedot yang ditemukan di penampungan serpihan TSHD King Arthur 8," lanjutnya.

Lebih lanjut, Soerjanto memaparkan pihak KNKT masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dengan data rekanan tersebut bersama penelitian secara mendetail.

"Setelah ditemukannya semua bagian dari black box ini, tentunya telah memberikan titik terang dalam proses mengusut penyebab dari kecelakaan pesawat, hasilnya akan dipaparkan sehingga kecelakaan dengan penyebab yang sama tidak kembali terulang di kemudian hari," pungkasnya.

BERITA TERKAIT