logo-pmjnews.com

News

Rabu, 3 Maret 2021 18:31 WIB

Jokowi Minta Penanganan Bencana Terintergrasi dari Hulu ke Hilir

Editor: Hadi Ismanto

Presiden Jokowi saat memberi keterangan pers di Istana Negara. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).
Presiden Jokowi saat memberi keterangan pers di Istana Negara. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).

PMJ NEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan soal kebijakan untuk mengurangi resiko bencana alam harus terintegrasi dari hulu hingga hilir. Kepala Negara berpesan agar tidak ada ego sektoral maupun ego daerah.

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2021, yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (3/3/2021).

"Tidak boleh ada ego sektoral, tidak boleh ada ego daerah. Semuanya terintegrasi, benar-benar terintegrasi. Semuanya saling mengisi, semuanya saling menutup," ungkap Jokowi.

"Tidak boleh ada yang merasa kalau ini bukan tugasnya, bukan tugas saya, bukan urusan saya. Hati-hati ini bencana, berbeda dengan hal-hal yang normal," imbuhnya.

Selain itu, Jokowi juga menekankan agar stakeholder terkait memastikan sistem peringatan dini bencana berfungsi dengan baik dan akurat. Hal ini mengingat Indonesia berada di urutan tertinggi negara paling rawan bencana.

"Sistem peringatan dini harus berfungsi dengan baik, dicek terus. Bekerja dengan cepat dan bisa bekerja dengan akurat. Dan kecepatan respons yang harus terus ditingkatkan," tuturnya.

Jokowi menilai peringatan dini yang cepat dapat menjadi kunci untuk meminimalisir jumlah korban jiwa akibat bencana alam. Untuk itu, rencana kontijensi dan operasi tanggap darurat harus dapat diterapkan dengan baik dan cepat di lapangan.

"Sekali lagi kecepatan adalah kunci menyelematkan dan mengurangi jatuhnya korban. Sangat penting sekali," tukasnya.

BERITA TERKAIT