PMJ - Seperti dalam kalender musiman di perairan Kepulauan Seribu bahwa bulan November sampai dengan Maret 2019 merupakan musim angin barat yang berarti cuaca tak menentu (alias ekstrim). Demikian pula yang dialami nelayan rajungan menggunakan kapal Fitri Jaya yang diawaki oleh Budi Mantara (23) dan Suhendar (27) yang beralamat di RT 01/02 Pulau Lancang terombang ambing di perairan antara Pulau Lancang dan Rawasaban. Karena kencangnya tiupan angin dan tingginya ombak akhiranya kapal nelayan tersebut terbalik namun sebelum karam tanpa dinyana-nyana melalui sebuah kapal Ferry Primadona yang sedang mengangku penumpang dan dinahkodai oleh Madi (45), Minggu (17/03/2019). [caption id="attachment_18035" align="alignnone" width="1280"] Nelayan Rajungan yang menggunakan kapal Fitri Jaya akhirnya selamat dari terjangan ombak ganas. (Foto: PMJ).[/caption] "Alhamdulillah Ya Allah, Engkau mengirim bantuan lewat pak Madi. Kemudian kapal kami ditarik ke Pulau Lancang dengan selamat,” tutur Suhendar sembari bersyukur. Setibanya di dermaga, Budi dan Suhendar disambut Bhabinkamtibmas Pulau Lancang dan anggota Pos Subsektor, Polsek Kepulauan Seribu Selatan diantar ke Puskesmas untuk di cek kesehatannya. Setelah dinyatakan sehat oleh dokter jaga kedua orang nelayan tersebut diperbolehkan pulang. Smeentara itu, Kapolsek Kepulauan Seribu Selatan membenarkan peristiwa tersebut. "Sebenarnya kami selalu mengingkatkan para nelayan secara kontinyu, untuk selalu berhati-hati dalam melaut mencari ikan. Lihat situasi dan cuaca, apabila tidak memungkinkan hendaklah jangan berlayar dulu, demi keselematan jiwa,” pungkas AKP Bambang Budihastono. (FER).