test

News

Selasa, 8 Oktober 2019 12:28 WIB

Presiden Donald Trump Siap Tarik Militer AS dari Perbatasan Suriah

Editor: Redaksi

Presiden AS Donald Trump. (Foto: Dok Net)

PMJ – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Senin (07/10/2019) akan menarik militer negaranya dari perbatasan Suriah. Meski begitu, meninggalkan aliansinya dari pasukan Kurdis di perbatasan dan berpotensi memulai konflik baru di wilayah tersebut.

“Amerika Serikat seharusnya berada di Suriah selama 30 hari, itu bertahun-tahun yang lalu. Kami bertahan dan semakin dalam dan terus bertempur tanpa tujuan,” demikian kata Trump di Twitternya.

Presiden ke-45 itu mengungkapkan, pertarungan luar negeri Timur Tengah bukanlah fokus dari Amerika Serikat, dan mengatakan akan memprioritaskan keamanan di sekitar negaranya saja.

“Kita berada 7000 mil jauhnya (dari Suriah) dan akan menghancurkan ISIS lagi jika mereka mendekati kita!,” lanjut Trump.

Militer Amerika Serikat di perbatasan Suriah. (Foto: Dok Net)

Keputusan tersebut dikritis oleh partai politiknya, Republikan yang menganggap bahwa langkah tersebut justru akan memberi peluang bagi kelompok teroris ISIS berkembang lagi di wilayah Timur Tengah.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya akan mengirimkan pasukan untuk menyerang kelompok Kurdi di perbatasan Suriah, yang dikatakannya terus memberontak di wilayah Turki.

Trump mengatakan apabila Turki melakukan hal tersebut, mereka “kelewatan” dan mengancam akan menghancurkan ekonomi dari negara yang beribu kota di Istanbul tersebut.

“Seperti yang telah saya nyatakan sebelumnya, dan hanya untuk mengulangi, jika Turki melakukan sesuatu yang menurut saya, dengan kearifan saya yang besar dan tak tertandingi, dianggap terlarang, saya akan benar-benar menghancurkan dan melenyapkan Ekonomi Turki (yang telah saya lakukan sebelumnya!, red),” tegas Trump di Twitternya kembali.

Menanggapi hal tersebut, Kurdi pun tidak puas karena menganggap AS telah meninggalkan janji untuk melindungi kelompok Kurdi di Suriah, terutama dalam melawan ISIS. (DEW/ FER)

BERITA TERKAIT