test

News

Selasa, 29 Oktober 2019 15:44 WIB

Sepak Terjang Bagus, Kompolnas Nilai Tepat Idham Azis Jadi Kapolri

Editor: Redaksi

Komjen Pol Idham Azis calon Kapolri. (Foto : PMJ/Dok IG).

PMJ - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI menjelaskan bahwa Kepala Bareskrim Komjen Pol Idham Azis sebagai kandidat Calon Kapolri terkuat karena sepak terjangnya bagus dalam penumpasan teroris di Tanah Air sudah terbukti.

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti memaparkan hal itu lantaran pihaknya melihat Idham yang digadang menjadi kandidat Calon Kapolri terkuat itu sudah terbukti berhasil dalam menumpas kasus teroris di Indonesia.

"Concern kami saat ini Indonesia menghadapi tantangan dari kelompok-kelompok radikal dan jaringan teroris, sehingga penunjukan Pak Idham sebagai calon Kapolri oleh Presiden Joko Widodo sangat tepat," tutur Poengky, di Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Lanjut Poengky, beberapa kasus terorisme yang berhasil ditumpas oleh Idham yang sempat mengegerkan Indonesia serta dunia internasional.

"Pak Idham menunjukkan prestasi cemerlang dalam pemberantasan teroris-teroris kelas kakap di Indonesia. Antara lain Doktor Azhari, Noordin M. Top dan jaringan teroris Santoso di Poso. Pak Idham juga berprestasi menangani serangan bom Thamrin (Jakarta)," jelasnya menambahkan.

Komisioner Kompolnas itu juga mengatakan, beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh Calon Kapolri Idham Aziz, jika nanti sudah bertugas.

"Tantangan Pak Idham sebagai Kapolri adalah menangani kejahatan-kejahatan terkait kelompok-kelompok radikal dan jaringan teroris, kejahatan cyber, kejahatan transnasional termasuk narkoba, dan kejahatan-kejahatan konvensional," pungka Poengky.

Kemudian Peongky berharap, Idham menjadi Kapolri nantinya, dapat meningkatkan profesionalitas anggota Polri agar semakin dipercaya oleh masyarakat. Sehingga, menurutnya, program yang selama ini dirintis oleh Mantan Kapolri Tito Karnavian dapat dilanjutkan dengan baik.

"Tindakan preventif dan preemptive Polri lebih banyak dibutuhkan, sehingga jangan mengedepankan penegakan hukum yang lebih bersifat represif," harapnya.

Selain itu, Poengky meminta agar institusi kepolisian bisa lebih inovatif, cepat, dan modern dengan menggunakan teknologi IT dalam melayani publik.

"Rekruitmen yang baik, reward dan punishment Polri harus serius dilakukan untuk membentuk SDM Polri yang unggul," tutupnya. (FER).

BERITA TERKAIT