PMJ – Symantec mengatakan pada Rabu (30/10/2019) waktu setempat bahwa setidaknya 45.000 pengguna Android telah terkena malware bentuk terbaru, xHelper yang belum dapat “disembuhkan” telah ditemukan sejak Maret 2019 lalu.

Malware xHelper tersebut dikatakan menginfeksi rata-rata 131 korban setiap harinya atau 2.400 korban setiap bulan sejak Agustus 2019 lalu ketika 32.000 perangkat telah dikonfirmasi terinfeksi.

xHelper tersebut menginfeksi pengguna Android yang mayoritas tinggal di India, Amerika Serikat, dan Rusia, untuk mengarahkan korban-korbannya ke laman web berisikan aplikasi Android tidak resmi.

Dalam situs tersebut, pengguna bahkan akan diinstruksikan menginstal aplikasi yang ada, dimana malware tersebut bahkan menginstal sendiri aplikasi yang ada sebagai layanan mandiri terpisah.

Aplikasi yang terinstal oleh malware tersebut dapat di delete atau uninstall, namun tidak akan menghilangkan virus yang ada.

Dilansir dari ZDNet, xHelper bahkan tidak akan hilang setelah dilakukan “Factory Reset” yang seharusnya menghapus semua data yang ada selain sistem Android dan kernel. Hingga saat ini, belum ada juga antivirus di smartphone Android yang dapat menghilangkan malware tersebut.

Dalam posting Symantec di blognya Rabu (30/10/2019), malware trojan tersebut selalu berevolusi dengan update secara teratur, sehingga dapat membobol pengamanan yang dipersiapkan perbulannya. Hal tersebutlah mengapa hingga saat ini antivirus yang “cocok” untuk xHelper masih sulit ditemukan. (DEW/ FER)