test

News

Minggu, 24 November 2019 18:09 WIB

5.700 Rumah Pasca Gempa di Sulteng Siap Direnovasi Kementerian PUPR

Editor: Ferro Maulana

Bangunan rusak akibat gempa di Sulteng. (Foto: Dok Net).

PMJ – Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan siap menyalurkan program bedah rumah untuk 5.700 unit rumah pasca gempa di wilayah Sulawesi Tengah.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menerangkan, bahwa setiap rumah yang dibedah (renovasi) nantinya akan mendapatkan dana Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) berupa peningkatan kualitas rumah swadaya senilai Rp17,5 juta.

"Pemerintah melalui Kementerian PUPR akan terus membantu masyarakat di Sulawesi Tengah khususnya di Palu untuk bangkit pasca bencana alam dengan menyalurkan program BSPS atau bedah rumah," tutur Abdul Hamid dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu (24/11/2019).

Menurut Khalawi, program BSPS menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas rumah masyarakat yang tidak layak huni.

Maka, masyarakat dapat menempati rumah yang layak dan dapat menciptakan suasana kekeluargaan yang harmonis dan tentunya mewujudkan generasi masa depan yang sehat.

"Bila rumah masyarakat layak huni tentunya akan tercipta generasi muda Indonesia ke depan yang sehat, cerdas dan memiliki daya saing. Program BSPS ini kami salurkan ke seluruh wilayah Indonesia dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat," jelasnya menambahkan.

Khalawi melanjutkan, sesuai dengan pesan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, pemerintah tidak akan tinggal diam jika masih ada rumah yang tidak layak.

Karena itu, pihaknya berharap pemerintah dapat pro aktif dengan melakukan pendataan rumah masyarakat.

Adanya program BSPS, imbuh Khalawi, juga mendorong pola gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.

Hal itu dikarenakan dalam proses pembangunannya masyarakat harus melaksanakan pembangunan rumah secara berkelompok.

Ia pun berharap, setelah mendapatkan dana BSPS, masyarakat tidak hanya fokus dalam membangun rumah tapi juga perlu memperhatikan sanitasi yang ada khususnya kamar mandi yang ada di dalam rumah.

Hal itu dikarenakan sanitasi sangat penting untuk kesehatan penghuni selain kecukupan pencahayaan, struktur konstruksi dan luas bangunan.

"Banyak rumah masyarakat kurang mampu dan rumah janda-janda tua yang kondosi rumahnya hampir ambruk. Secara ekonomi mereka tidak mampu memperbaiki rumahnya dan pemerintah menyalurkan dana BSPS senilai Rp17,5 juta sebagai stimulan agar masyarakat sekitarnya serta saudaranya saling membantu dan akhirnya terwujudlah rumah yang layak," paparnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah, H Hujurat menuturkan, pada tahun ini Kementerian PUPR akan memgalokasikan Program BSPS untuk 5.700 unit rumah di Sulawesi Tengah.

"Total BSPS yang disalurkan Kementerian PUPR ke Provinsi Sulteng sejak tahun 2016 sampai 2019 adalah 16.757 unit. Kami harap melalui Program BSPS yang dilaksanakan di 11 Kabupaten maupun Kota ini bisa membantu masyarakat di Sulteng agar bisa memiliki rumah yang lebih layak huni," jelasnya.

Sedangkan, warga penerima BSPS asal Desa Loru Sigi Biromaru, Sigi, Munirah Laisuna menegaskan dirinya beserta keluarga mengucapkan terima kasih atas bantuan perumahan dari Kementerian PUPR ini.

Menurutnya, program BSPS ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kurang mampu seperti dirinya yang tidak memiliki penghasilan tetap.

Untuk diketahui, jumlah dana BSPS dari Kementerian PUPR, antara lain Rp17,5 juta yang diberikan dalam bentuk bahan bangunan senilai Rp15 juta dan Rp2,5 juta untuk upah tukang. Sedangkan keluarganya memiliki keswadayaan senilai Rp7,7 juta.

"Sehari-hari saya bekerja sebagai buruh tani dan suami saya bekerja sebagai tukang bangunan khususnya atap dan penghasilannya tidak tetap. Dulu saya tidak pernah menyangka bisa membangun rumah tembok seperti ini. Terima kasih kepada pemerintah yang telah membantu kami membangun rumah ini," pungkasnya. (FER).

BERITA TERKAIT