test

News

Kamis, 16 Januari 2020 11:43 WIB

Diguncang 115 Kali Gempa, Gunung Karangetang di Sulut Berstatus Siaga

Editor: Ferro Maulana

Gunung Karangetang di Sulawesi Utara. (Foto: Dok Net)

PMJ - Gunung Karangetang di Sulawesi Utara diguncang 115 kali gempa sepanjang Rabu (15/01/2020) kemarin. Gunung api setinggi 1.784 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut masih berstatus siaga atau level III.

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menjelaskan, bahwa kondisi cuaca gunung itu terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.

“Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-300 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan barat. Sinar api, tinggi lk 10 m. Guguran lava ke arah Kali Nanitu, Sense, dan Kali Pangi sejauh lk 800-1200 m. Asap kawah dua putih sedang, tinggi lk 50m,” tulis PVMBG, Kamis (16/01/2020).

Melalui rekaman seismograf pada 15 Januari 2020, Gunung Karangetang tercatat mengalami 115 gempa. Rinciannya 97 kali gempa guguran, lima kali gempa embusan, satu kali gempa tremor harmonik, dan satu kali gempa hybrid atau fase banyak. Kmeudian, lima kali gempa vulkanik dangkal, tiga kali gempa vulkanik dalam, dan tiga gempa tektonik jauh.

“Tremor menerus, amplitudo 0.25-12 mm (dominan 0.5 mm),” ungkap PVMBG.

Warga sekitar, pengunjung, atau wisatawan diminta tidak beraktivitas dalam zona prakiraan bahaya. Yakni, radius 2,5 kilometer dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan). Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas di area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah barat laut-utara sejauh 4 Km dan dari kawah utama sejauh 3 Km ke arah barat.

PVMBG pun merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Karangetang menyiapkan masker penutup hidung dan mulut guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan bilaterjadi hujan abu.

Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai. (ESDM/ FER).

BERITA TERKAIT