Jumat, 9 Oktober 2020 21:49 WIB
Kapolda Jatim Pulangkan Ratusan Pelajar, Perusuh dan Provokator Proses Hukum
Editor: Fitriawan Ginting
PMJ- Pasca terjadinya aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, ratusan orang yang disinyalir membuat onar dan bertindak anarkis pada waktu demo menolak UU Cipta Kerja diamankan di Polda Jatim, untuk dilakukan pendataan.
Ratusan orang tua juga sudah terlihat antri ingin menjemput anak mereka untuk bisa kembali pulang ke rumah. Mulai jumat pagi hingga sore, mereka masih menunggu giliran untuk dilakukan pendataan terlebih dahulu oleh polisi.
Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran melihat secara langsung proses pemeriksaan terhadap ratusan pemuda yang telah diamankan setelah menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, kemarin. Fadil Imran mengatakan, pihaknya akan memulangkan mereka yang sudah diamankan oleh pihak kepolisian, usai aksi unjuk rasa kemarin sore.
“Mereka yang ditangkap ini kebanyakan masih pelajar, baik Mahasiswa maupun masih sekolah. Polri mempersilahkan bagi siapapun untuk mengutarakan dan menyampaikan aspirasi ke publik. Namun, jika ada yang melakukan tindakan anarkis, Polri tidak akan berikan toleransi bagi siapapun dan akan kami tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas Fadil Imran, Jumat (9/10/2020).
"Saya akan pulangkan mereka yang sudah kita amankan, dan akan dikembalikan ke orangtuanya. Namun saya tidak akan beri toleransi bagi siapapun, jika terbukti melakukan tindakan anarkis," sambungnya.
Ditambahkan Fadil Imran, mereka yang disinyalir sebagai pembuat onar maupun provokasi saat aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, akan diberi tindakan tegas. Apalagi banyak fasilitas umum yang rusak, seperti melakukan pembakaran fasum, bahkan ada yang merusak mobil polisi dan milik masyarakat umum.
"Saya akan proses hukum bagi mereka yang melakukan pengerusakan fasum dan memprovokasi terjadinya kericuhan saat demo di Grahadi. Karena saya yakin yang melakukan pengerusakan bukan mahasiswa dan pelajar, namun ada kelompok lain yang sengaja memprovokasi," urai Jenderal Bintang 2 ini.
“Saya berharap, setelah ratusan pelajar ini kita serahkan dan kembalikan ke orangtua. Mereka bisa dilakukan pembinaan lebih baik dan diberi nasehat. Selain itu, Polda juga telah melakukan Rapid Test dan Swab Test terhadap ratusan orang yang sudah diamanakan. Hal ini sebagai bentuk antisipasi penyebaran Covid-19,” harap Fadil.
"Saya harap orang tua nanti bisa memberi nasehat kepada anak anaknya, agar tidak ikut dalam aksi apapun jika memang tidak mengerti maksud dan tujuannya. Selain itu, kita lakukan rapid dan swab sebagai bentuk antisipasi penyebaran Covid-19," lanjutnya.
Setelah menemui ratusan orang tua, Kapolda membagikan masker kepada orang tua dan juga memberikan vitamin. (Gtg-03).