test

News

Rabu, 9 September 2020 13:58 WIB

Tokoh Pers dan Pendiri Kompas Jakob Oetama Wafat di Usia 88 Tahun

Editor: Ferro Maulana

Jakob Oetama semasa hidupnya. (Foto: PMJ/ Dok Net)

PMJ – Tokoh Pers Nasional sekaligus Pendiri Kompas-Gramedia Jakob Oetama meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (9/9/2020) dalam usia 88 tahun.

Pihak keluarga sudah datang di Rumah Sakit Kelapa Gading. Jenazah rencananya akan dibawa ke tempat persemayaman di Gedung Kompas Gramedia.

Sekadar informasi, Jakob Oetama lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931. Almarhum wafat di usianya yang memasuki 88 tahun. Jakob Oetama mengawali kariernya pertama kali menjadi seorang guru.

Namun, ia kemudian memilih jalan sebagai wartawan sampai kemudian mendirikan jaringan media terbesar, Kompas Gramedia bersama rekannya, PK Ojong.

Jakob Oetama merupakan jurnalis senior Indonesia yang dikenal sebagai pendiri dan pemilik Kompas Gramedia Group.

Pria kelahiran 27 September 1931 ini mengawali kariernya sebagai jurnalis dengan menjadi redaktur di majalah mingguan Penabur pada 1956.

Pada tahun 1963, ia menerbitkan majalah Insitari bersama rekannya sesama jurnalis, PK Ojong. Dua tahun kemudian, mereka mendirikan harian Kompas pada 28 Juni 1965.

Di bawah kepemimpinannya, Kompas berkembang pesat hingga kini memiliki beberapa anak perusahaan, mulai dari yang bergerak di bidang media massa, percetakan, hingga universitas.

Setelah sukses dengan Kompas, Jakob merasa perlu membuat media Indonesia yang berbahasa Inggris. Ia bersama beberapa rekannya akhirnya mendirikan The Jakarta Post yang pertama kali terbit pada 25 April 1983 silam.

Selain di media, Jakob juga aktif dalam beberapa organisasi pers. Ia tercatat pernah menjabat sebagai pembina pengurus pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan penasihat Konfedereasi Wartawan ASEAN.

Atas pengabdiannya, Jakob mendapatkan sejumlah penghargaan, termasuk gelar Doktor Honoris Causa di bidang komunikasi dari Universitas Gajah Mada dan Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah Indonesia pada 1973.(Fer)

BERITA TERKAIT