test

News

Selasa, 17 November 2020 17:37 WIB

Kapolda Jatim Bersama Tokoh Agama Ajak Masyarakat Damai dan Sejuk di Pilkada Serentak

Editor: Fitriawan Ginting

Pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz. (Foto : PMJ/Ist).

PMJ- Dalam hitungan hari Pilkada Serentak Tahun 2020 akan dilaksanakan, tepatnya pada Rabu, 9 Desember 2020. Secara keseluruhan total daerah yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak sebanyak 270 daerah dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

Khusus di Jawa Timur (Jatim), Pilkada serentak diikuti dengan 19 Kabupaten dan Kota di Jatim. Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran terus merangkul banyak tokoh dan juga elemen masyarakat untuk melaksanakan Pilkada di wilayah hukumnya dengan damai, aman dan menyejukkan.

Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran dikenal dekat dengan ulama dan kiai Ponpes di Jatim. (Foto : PMJ/Dok Polda Jatim).

Tidak itu saja, Kapolda Jatim juga terus menerus memohon doa serta restu kepada para Kiai maupun Ulama Jatim dan tokoh agama lainnya untuk bisa menjaga ketertiban umum, keamanan dan kedamaian dalam pelaksanaan pengamanan di wilayah hukumnya.

“Mari kita ciptakan Pilkada yang aman, damai dan sejuk. Tetap menjaga toleransi, tetap menjaga situasi agar Jawa Timur tetap terkendali. Sodara-sodaraku sekalian, mari tunjukkan bahwa masyarakat Jawa Timur adalah masyarakat yang guyub, masyarakat yang rukun, masyarakat yang menghargai perbedaan dan beretika. Hormati perbedaan, junjung tinggi kejujuran, mari ciptakan Pilkada yang tetap disiplin protokol kesehatan,” ajak Irjen Pol Fadil Imran kepada masyarakat Jawa Timur, Selasa (17/11/2020).

Pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz. (Foto : PMJ/Ist).

Ajakan Irjen Pol Fadil Imran itu disambut hangat dan positif oleh tokoh agama dan masyarakat luas. Seluruh masyarakat Jawa Timur menginginkan Pilkada berjalan dengan sebaik-baiknya, jujur dan adil serta mengedepankan perdamaian dan kedamaian di seluruh Kabupaten dan Kota yang ikut dalam Pilkada di tahun 2020 ini.

Senada dengan Kapolda Jatim, Pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz atau akrab disapa Gus Kikin mengajak masyarakat Jatim untuk saling menghormati dan menghargai sebuah perbedaan pilihan.

Saling menjaga kerukunan umat. (Foto : PMJ/Ist).

“Jatim memiliki beragam suku, ras dan agama, menjadi sebuah potret Kebhinekaan Republik Indonesia. Momentum Pilkada kita manfaatkan sebagai saling menghormati dan menghargai sebuah perbedaan pilihan. Jaga kerukunan Jawa Timur, jangan menyebar berita hoax yang bisa memecah belah persatuan bangsa,” ungkap Gus Kikin.

“Pilih pemimpin yang baik dan membawa kemaslahatan. Wujudkan Pilkada Jatim yang bermartabat dan ingat, kita tetap patuhi protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak,” sambung Gus Kikin.

Ketua NU Jawa Timur, KH Masduki Mustamar. (Foto ; PMJ/Ist).

Ketua NU Jawa Timur, KH Masduki Mustamar juga mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur bahkan secara nasional, wajib untuk menjaga keutuhan, keamanan dan protokol kesehatan saat melaksanakan Pilkada serentak di tahun 2020 ini.

“Dalam menjalankan proses demokrasi melalui Pilkada serentak tahun 2020, sebagai WNI kita wajib menjaga keutuhan, keamanan dan kerukunan bangsa. Kita junjung tinggi pilihan yang jurdil (Jujur Adil) untuk wujudkan Pilkada Jatim yang aman dan damai. Ingat kita masih pandemi, penting untuk menjaga kesehatan dengan penegakkan protokol kesehatan,” urai Masduki.

Pendeta Simon Filantropha sebagai Ketua Umum PGW Jawa Timur. (Foto : PMJ/Ist).

Dan Tokoh Agama Nasrani, Pendeta Simon Filantropha sebagai Ketua Umum PGW Jawa Timur mengatakan, Pilkada adalah wujud demokrasi untuk menuju bangsa yang besar.

“Pilkada adalah ajang untuk memilih pemimpin terbaik bangsa yang berasal dari suara rakyat. Sebagai bangsa yang majemuk dengan berbagai suku, agama, dan etnis, hendaknya kita dapat saling menghormati pilihan masing-masing. Pilkada adalah sebuah proses demokrasi menuju bangsa yang besar,” jelas Simon Filanthopa.

Ustadz Das'ad Latief juga memberikan pesan damai di Pilkada Serentak. (Foto ; PMJ/Ist).

Saat berkunjung ke Jatim, Ustadz Dasad Latief berpesan agar masyarakat Jatim jangan sampai terpecah belah oleh Pilkada Serentak. Ia juga berpesan kepada tim sukses setiap pasangan untuk tidak menghasut namun lebih mengedukasi masyarakat dengan program-program calon kepala daerahnya.

“Setiap hari Jumat selalu kita dengar, berpegang teguhlah engkau kepada tali persaudraan Allah. Jangan engkau bercerai berai. Saudaraku jangan terpecah belah dengan Pilkada ini. Pilkada adalah pesta demokrasi. Namanya pesta kita senang-senang. Boleh beda pilihan dan pandangan, tapi jangan pecah belah oleh janji-janji politik. Tim sukses mari sukseskan dengan tidak menghasut,” kata Dasad Latief.

Kerukunan sangat penting dijaga demi NKRI. (Foto ; PMJ/Ist).

“Allah mencintai orang-orang yang menjalin persaudaraan. Jangan terprovokasi dan pecah gara-gara Pilkada. Mari saudaraku, Jatim wujudkan Pilkada damai dengan saling menghargai perbedaan. Perbedaan itu indah. Persaudaraan itu nilai Pacasila, Persatuan Indonesia,” tandas Dasad.

Provinsi Jawa Timur sendiri bersama Kapolda, Gubernur, KPU dan stakeholder lainnya telah menjalankan proses Pilkada dengan menjaga sebaik-baiknya. Seluruh calon pemimpin daerah diminta untuk tetap menegakkan protokol kesehatan dan bersama-sama menangkal informasi hoax yang menyesatkan masyarakat. (Gtg-03).

BERITA TERKAIT