test

Hukrim

Selasa, 28 Januari 2020 15:28 WIB

Korban Ceritakan Peristiwa Mencekam Dirinya Kabur dari Incaran Reynhard Sinaga

Editor: Ferro Maulana

Predator Seks Reynhard Sinaga. (Foto: Dok Net).

PMJ – Mahasiswa asal Inggris sekaligus pemain Rugby, Peter yang sekarang berusia 21 tahun merupakan korban terakhir “Predator Seks” Reynhard Sinaga sekaligus menjadi saksi kunci dalam kasus pemerkosaan berantai yang dilakukan Rey, di kota Manchester, Inggris.

Peter merupakan korban terakhir yang dibius dengan minuman beralkohol dan diperkosa oleh Mahasiswa asal Indonesia ( Reynhard ) di apartemennya, pada bulan Juni 2017 silam.

Pemain Rugby dengan tinggi 180 cm menceritakan aib pemerkosaan yang dilakukan Reynhard. Saat itu, dirinya tengah merayakan kelulusaanya bersama teman- temannya di klub Factory, Manchester, Inggris.

Usai merayakan kelulusannya, Peter pun berpisah dengan teman-temannya , dan saat itu juga Reynhard melihat Peter untuk dijadikan korban selanjutnya, yang pada akhirnya ia menjadi korban satu-satunya yang dapat melarikan diri (kabur) sekaligus menjadi saksi kunci dalam kasus pemerkosaan berantai ini.

Situasi apartemen Reynhard Sinaga yang mana korban yang mayoritas pria diperkosa. (Foto: Dok Net)

Ketika tersadar hendak diperkosa oleh Reynhard, Peter mencoba kabur dari apartemen. Ketika aksinya diketahui oleh Peter, Reynhard pun melompat ke arah Peter dan langsung memukul serta mengigit tangan Peter.

“Aku pernah berkelahi sebelumnya di lapangan Rugby, tetapi tidak sebrutal ini. Aku memukul kepalanya dan akhirnya dia ( Reynhard) melepaskanku. Aku langsung membuka pintu depan dan lari keluar,” jelas Peter.

Namun setelah berhasil kabur, dan menghubungi polisi untuk melaporkan pemerkosaan tersebut, ia akhirnya ditangkap karena diduga menyebabkan cedera parah di tubuh Reynhard,

“ Saya kira, saya telah membunuhnya, karena dia tidak bergerak, saya memukulnya dengan keras, saya lakuka apa yang harus saya lakukan saat itu untuk melindungi diri saya, ” lanjut Peter.

Sang Bunda Khawatir Terhadap Peter

Ibu Peter yang mendapat telepon dari putranya dan langsung menjemputnya di lokasi kejadian pun sempat khawatir pada putranya. Sang bunda khawatir putranya menjadi tersangka kasus pembunuhan jika Reynhard meninggal.

Tetapi Reynhard ternyata saat itu sembuh dari cedera yang dialaminya. Dan, akhirnya dipenjara seumur hidup setelah dinyatakan bersalah atas 159 kasus pemerkosaan terhadap 48 pria yang berbeda.

Pihak kepolisian memperkirakan mungkin ada lebih dari 200 korban dari kasus pemerkosaan berantai itu. Dan Jaksa Agung pun telah meminta naik banding kepada pengadilan untuk memberikan vonis hukuman seumur hidup.

Peter sat ini telah lulus dari studinya, dan telah mendapatkan pekerjaan sebagai guru olahraga.

“Saya sudah melewati masa persidangan di pengadilan, sekarang ( Reynhard) sudah dipenjara di Strangeway. Saya melanjutkan hidup saya kembali. Dia (Reynhard) benar- benar tidak pernah menunjukan rasa penyesalan. Saat ini dia tidak akan lagi melihat cahaya luar dan saya berharap dia mati serta membusuk di dalam penjara,” tutup Peter. (IZA/ FER).

BERITA TERKAIT