Senin, 2 Oktober 2023 10:04 WIB
Studi Ungkap Kondisi Kesehatan Bisa Diketahui dari Cara Jabat Tangan
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Sejumlah peneliti mengemukakan bahwa cara berjabat tangan seseorang ternyata dapat memberikan beberapa gambaran mengenai kondisi kesehatannya.
Bila mengacu pada sejumlah studi, ada beberapa risiko masalah kesehatan yang dapat tercermin melalui jabatan tangan. Seperti dilansir dari laman The Sun, Senin (2/10/2023), berikut ini tiga penyakit yang ditandai dari jabat tangan.
1. Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Queen Mary University of London mengungkapkan bahwa jabatan tangan yang lemah kerap berkaitan dengan risiko serangan jantung dan strok yang lebih tinggi.
Menurut data, orang-orang dengan jabatan tangan yang lemah cenderung memiliki kondisi jantung yang lebih lemah. Kondisi jantung yang lemah akan mempersulit organ tersebut untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Sebaliknya, orang-orang dengan jabatan tangan yang lebih kuat cenderung memiliki kondisi otot jantung yang prima. Jantung mereka juga dapat memompa darah dengan volume dan proporsi yang lebih tinggi.
2. Resiko Kematian Dini
Studi yang dilakukan di Swedia menemukan bahwa kekuatan jabatan tangan yang lebih lemah berkaitan dengan risiko kematian akibat semua penyebab yang lebih tinggi.
Studi berbeda dalam British Medical Journa juga menemukan bahwa individu paruh baya dengan genggaman tangan yang lemah memiliki risiko 20 persen lebih tinggi terhadap kematian akibat penyakit jantung, pernapasan, dan kanker.
3. Depresi
Selain mencerminkan risiko masalah kesehatan fisik, genggaman tangan yang lemah juga kerap dikaitkan dengan risiko masalah kesehatan mental seperti depresi.
Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Yonsei University College of Medicine menemukan bahwa orang dengan genggaman tangan yang lemah memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar mengalami depresi yang tak terdiagnosis.
Belum diketahui alasan yang membuat kekuatan genggaman tangan berkaitan dengan depresi. Namun, sebuah teori menyatakan bahwa genggaman tangan yang lebih lemah menandakan kekuatan fisik yang lebih buruk.
Kekuatan fisik yang lebih buruk mungkin disebabkan oleh minimnya aktivitas fisik. Kondisi ini kerap menjadi penanda penurunan kesehatan mental.