test

News

Senin, 14 Agustus 2023 14:22 WIB

Kualitas Udara Jabodetabek Buruk, Jokowi Dorong Kantor untuk Hybrid Working

Editor: Hadi Ismanto

Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres)

PMJ NEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai kualitas udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dalam sepekan terakhir memang sangat buruk.

"Kualitas udara di Jabodetabek yang selama satu pekan terakhir sangat sangat buruk. Dan tanggal 12 Agustus 2023 yang kemarin kualitas udara di DKI Jakarta di angka 156 dengan keterangan tidak sehat," ungkap Jokowi dalam ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Menurut Jokowi, salah satu penyebab memburuknya kualitas udara di Jabodetabek adalah karena musim kemarau. Dia menyebut kemarau panjang selama tiga bulan terakhir menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi.

"Serta pembuangan emisi dari transportasi dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur," tuturnya.

Menyikapi kondisi ini, Jokowi menginstruksikan kepada kementerian/lembaga terkait untuk melakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek. Salah satunya, Presiden meminta rekayasa cuaca.

"Dalam jangka pendek secepatnya harus dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik. Kemudian juga rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek," terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Jokowi juga meminta agar regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi khususnya di Jabodetabek untuk segera ditetapkan. Presiden juga meminta untuk memperbanyak ruang terbuka hijau.

"Tentu saja ini memerlukan anggaran, siapkan anggaran. Dan jika diperlukan kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working. Work from office, work from home mungkin," jelasnya.

"Saya nggak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah 7-5 2-5 atau angka yang lain," imbuhnya.

BERITA TERKAIT