logo-pmjnews.com

Kesehatan

Sabtu, 24 Juni 2023 19:11 WIB

Sebaiknya Dihindari, Lima Kebiasaan Ini Bisa Timbulkan Kecemasan

Editor: Hadi Ismanto

Gejala depresi bisa tiba-tiba muncul di tepat kerja. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi)
Gejala depresi bisa tiba-tiba muncul di tepat kerja. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi)

PMJ NEWS - Setiap orang mungkin pernah merasa kecemasan. Kondisi cemas ini bagi sebagian orang mungkin akan cepat berlalu, namun untuk lainnya, perasaan itu adalah pendamping yang konstan.

Para ahli menyebut ada kebiasaan tertentu yang bisa membuat seseorang cemas, meski tidak mengancam keselamatan. Seperti dikutip dari laman Best Life, Sabtu (24/6/2023), berikut lima kebiasaan yang dapat menimbulkan kecemasan:

1. Mengecek Ponsel Saat Bangun Tidur
"Perilaku memulai hari dengan membombardir otak pada informasi menyebabkan rasa cemas tentang semua yang perlu kita lakukan. Kita tidak memiliki kesempatan untuk membiarkan pikiran atau tubuh kita bangun dulu," jelas pendiri klinis Joon, Amy Mezulis.

Unggahan, laporan berita, dan email, itu akan tetap ada dalam 15 atau 20 menit setelah peregangan pagi, secangkir kopi pertama, atau meditasi pagi. “Menunggu, akan membuat saya menerima informasi dari tempat yang jauh lebih tenang,” kata dia.

2. Meremehkan Waktu
"Banyak dari kita mengalami kesulitan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan ketika tiba waktunya untuk berganti pekerjaan lainnya. Terutama jika kita memiliki kecenderungan perfeksionisme atau terlalu banyak bekerja,” kata Mezulis.

Salah satu cara untuk mencoba mengurangi perilaku ini adalah dengan menetapkan waktu tertentu untuk berhenti dan bertransisi ke pekerjaan atau aktivitas berikutnya.

"Jika sadar kita terus-menerus meremehkan waktu, berlatihlah membangun batasan. Jika menurut kita suatu pekerjaan akan memakan waktu 10 menit, beri batasan 20 menit untuk melihat bagaimana rasanya tidak terburu-buru untuk mengerjakannya,” kata Mezulis.

3. Menonton Berita
Sebuah studi pada Agustus 2022 yang diterbitkan di Health Communication, menemukan bahwa orang yang secara obsesif mengonsumsi media berita lebih cenderung tidak hanya menderita stres dan kecemasan, tetapi juga kesehatan fisik yang buruk.

Profesor periklanan di College of Media and Communication di Texas Tech University, Bryan McLaughlin mengatakan berita beberapa tahun terakhir telah memengaruhi banyak dari kita secara mendalam.

"Menyaksikan peristiwa dalam berita dapat membawa keadaan kewaspadaan tinggi yang konstan pada beberapa orang, meningkatkan motif pengawasan mereka, dan membuat dunia tampak seperti tempat yang gelap dan berbahaya,” kata dia.

4. Berkonfrontasi di Medsos
Sebuah studi pada Mei 2022 yang diterbitkan dalam Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, menunjukkan bahwa berhenti dari perilaku ini selama satu pekan dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan perasaan sejahtera.

Belum siap untuk mematikan media sosial, bahkan untuk beberapa hari? Rinaldi menyarankan untuk mengubah cara menggunakannya. "Terlibatlah dalam interaksi positif," ucapnya.

5. Tidak Menarik Napas Cukup Dalam
"Tingkat kecemasan kita dan keadaan fisik kita sangat erat kaitannya. Ketika kita cemas, sistem saraf simpatik tubuh kita bekerja (kita pernah mendengar respons 'melawan atau lari').

Pupil mata kita membesar, detak jantung kita meningkat, darah mengalir dari ekstremitas ke otot utama, kita mematikan pencernaan, dan kita mulai bernapas dengan sangat cepat dan dangkal," tuturnya.

BERITA TERKAIT