logo-pmjnews.com

News

Minggu, 13 Juni 2021 10:06 WIB

Panglima TNI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta

Editor: Hadi Ismanto

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. (Foto: PMJ News).
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. (Foto: PMJ News).

PMJ NEWS - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta jajaran Kodam Jaya, Polda Metro Jaya, dan Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus Covid-19.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat rapat khusus mengantisipasi melonjaknya Covid-19 bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (12/6/2021).

Dalam rapat tersebut, Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BNPB menerima laporan dari Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Fadil Imran dan Kapuskes TNI Mayjen TNI Tugas Ratmono selaku Kepala RSD Wisma Atlet.

Pang;ima TNI dan Kapolri memimpin rapat khusus mengantisipasi melonjaknya Covid-19. (Foto: PMJ News).
Pang;ima TNI dan Kapolri memimpin rapat khusus mengantisipasi melonjaknya Covid-19. (Foto: PMJ News).

Marsekal Hadi pun memberikan penekanan kepada Pangdam Jaya, Kapolda Metro Jaya, dan Kepala Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet untuk mengantisipasi meningkatnya kasus positif COVID-19 di Ibu Kota Jakarta.

"Tingkatkan dan tegakan fungsi Posko PPKM Mikro di area servis Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya untuk memastikan disiplin protokol kesehatan dilaksanakan di tengah masyarakat," ungkap Hadi.

"Kemudian juga pelaksanaan Testing dan Tracing untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19," sambungnya.

Diketahui, beberapa hari terakhir RSD Wisma Atlet mengalami peningkatan pasien yang cukup signifikan. Oleh karena itu, Panglima TNI memerintahkan agar ketiga pejabat tersebut memastikan kesiapan tempat tidur, tenaga kesehatan dan perlengkapan.

Hadi juga mengingatkan agar setiap petugas yang ada di lapangan harus mengetahui tugasnya secara detail dengan memberi pemahaman yang baik sehingga setiap petugas dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal.

"Laksanakan terus pemantauan kasus aktif, angka kematian, angka kesembuhan, BOR (Bed Occupancy Rate) ICU, dan BOR isolasi serta laporkan data secara obyektif agar menjadi bahan evaluasi yang obyektif pula," tuturnya.

Panglima TNI menjelaskan, bahwa jika data nyata di lapangan diketahui dengan detail, maka dapat segera mengambil kesimpulan yang tepat sehingga keputusan yang diambil juga akan tepat sasaran.

"Data yang obyektif tentu akan memungkinkan untuk mengambil langkah antisipasi dengan segera untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus kembali," tukasnya.

BERITA TERKAIT