test

Hukrim

Sabtu, 3 Agustus 2019 16:31 WIB

Ooohh Ternyata Ini Penyebab Kasus Pelecehan pada Anak Sulit Diungkap

Editor: Redaksi

Seorang anak dibawah umur kembali menjadi korban pencabulan (Foto : PMJ/ Ilustrasi FIF.
PMJ - Pihak Kepolisian nampaknya masih sulit mengungkap kasus 'Child Grooming' atau pelecehan seksual pada anak melalui media sosial. Dan, meminta kepada seluruh stackholder untuk bersama melindungi para korban pelecehan seksual. Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra menjelaskan, terdapat beberapa kendala kasus 'child grooming' sulit diungkap. Antara lain, kultur ketimuran budaya Indonesia yang menganggap hal berbau seksual merupakan sesuatu yang tabu. "Melaporkan kejahatan seksual terhadap anak itu masih dianggap tabu, menjadi hal dilema yang pada akhirnya tidak dilaporkan, ini jadi problem kita," ungkap Kombes Asep, di Jakarta, Sabtu (03/08/2019). Asep melanjutkan, bahwa masalah lain dari sulitnya mengungkap kasus pelecehan seksual terhadap anak yaitu perkembangan media sosial yang dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan. "Bahwa pelaku kejahatan seksual sudah banyak memanfaatkan teknologi dengan sangat cermat ya dalam tanda kutip," tuturnya. Masih dari keterangan Kombes Asep, pelaku kejahatan pada 'child groomig' dilakukan dengan percakapan yang merupakan salah satu fasilitas dari media sosial. "Ada yang membangun sifatnya orang ke orang via DM itu, itu jadi problem masalah pengungkapan juga," kata Asep. Lanjut Kombes Asep, kejahatan seksual ini terus berkembang jenisnya. Dari yang awalnya terjadi secara fisik, kemudian beralih ke media sosial seperti di era saat ini. "Kalau dulu kan kekerasan seksual terjadi secara fisik, orang bertemu satu sama lain, lalu kemudian terjadi sentuhan dan sebagainya. Sekarang kan tidak seperti itu, dengan media sosial tidak perlu bersentuhan sudah terjadi kejahatan itu," pungkasnya. (FER).

BERITA TERKAIT