test

Hukrim

Senin, 28 Oktober 2019 11:39 WIB

Kelompok Anarko Diduga Terkait Unjuk Rasa Mahasiswa di Depan Istana

Editor: Redaksi

PMJ – Pihak kepolisian menduga kelompok Anarko mempunyai keterkaitan dengan aksi unjuk rasa mahasiswa yang akan berlangsung di depan Istana Negara, hari ini Senin (28/10/2019).

Berkenaan demo yang digelar, Polri mengingatkan mahasiswa yang menggelar aksi agar mengenali temannya serta mewaspadai penyusup. Alasannya, demo tersebut rawan disusupi kelompok anarkistis, apalagi atribut mahasiswa mudah didapatkan.

“Para mahasiswa juga harus waspadai terhadap penyusup-penyusup yang masuk ke dalam kelompok mereka lantaran atribut mahasiswa bisa diperoleh secara mudah oleh siapa saja, di mana hal ini yang dikhawatirkan,” ungkap warga yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.

Polisi juga mengimbau mahasiswa untuk menyuarakan tuntutan mereka secara damai. Jika situasi memanas, koordinator lapangan diminta mengendalikan dan meminta massa menahan diri.

Barang bukti berupa hasil percakapan. (Foto: Istimewa)

Diberitakan sebelumnya, mahasiswa akan menggelar aksi unjuk rasa yang akan digelar siang nanti. Untuk itu, polisi berharap kepada mahasiswa untuk tetap waspada setiap aksinya disusupi.

Chat WAG, Demo Pelajar dan Mahasiswa Siapkan Senjata dan Perlengkapan Kerusuhan

Oleh: Arifin Siregar

Tersebar di dunia medsos para pelajar dan mahasiswa yang akan demo di Istana Merdeka dan kota lain telah mempersiapkan senjata, clurit, pistol rakitan, dan aneka senjata lain untuk membuat kerusuhan. Ada ajakan dan suruhan secara terstruktur dan sistematis. Tujuan satu. Kerusuhan. Karena pengikut HTI ikut bermain.

Informasi yang tersebar di WAG Pelajar di Jabodetabek yang mengatasnamakan Pelajar dan Mahasiswa sungguh membuat kita miris. Betapa tidak. Para anggota WAG itu tidak saling mengenal. Mereka direkrut berdasarkan undangan WAG. Tidak ada yang bertanggung jawab di situ.

Isinya? Admin WAG tersebut mengarahkan kerusuhan. Perlengkapan demo untuk membuat kerusuhan termasuk susu, oksigen, masker, kacamata, helm, air mineral, coklat, fist aid, lakban yang semuanya di dalam ransel.

Dalam salah satu screenshot yang berhasil didapatkan, para perusuh tersebut terdiri dari tiga kelompok. Kelompok pertama bergerak menggunakan media sosial, WA, Telegram untuk menggalang peserta demo untuk berbuat rusuh, chaos.

Kelompok kedua bergerak dalam sel-sel ‘keyakinan agama’ dengan para pengikut HTI, FPI sebagai jangkar / anchor dari setiap kelompok. Kelompok ini dibagi dalam wilayah kampus dan sekolah seperti kota dan provinsi. Salah satu contoh adalah cuitan Dhandy Laksono misalnya. Narasi yang dibangun tak lepas dari tuntutan Jokowi mundur karena mereka belum menang.

Kelompok ketiga adalah para pencari dana baik di medsos maupun lewat para pendana secara lokal dan nasional. Contohnya Nadine Kusuma Pangestuti dan Ahmad Fauzi di Yogyakarta yang jika terjadi kerusuhan tinggal dicokok.

Nah bayangkan mereka merancang demo yang rusuh dengan persiapan pistol rakitan. Ini bukan demo. Mereka akan membuat kerusuhan. Polisi dan TNI harus bertindak tegas menangani demo yang berpotensi rusuh hari ini.

Masyarakat diharapkan berhati-hati. Karena mereka adalah para pendemo, kaki tangan mahasiswa korban indoktrinasi, yang ditunggangi kelompok radikal anti Pancasila, HTI, kelompok intoleran yang ingin menghancurkan Indonesia. Bukan gerakan mahasiswa dan pelajar yang normal dan waras. (FER).

BERITA TERKAIT