test

Hukrim

Selasa, 5 November 2019 12:47 WIB

Viral Video Meminta Jatah Parkir, Polisi Tindak Tegas Aksi Premanisme

Editor: Redaksi

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Arman dan Ketua Gibas Kota Bekasi Deni Muhammad Ali. (foto: PMJ)

PMJ – Setelah viral video demo meminta ’jatah’ parkir, Ketua Gibas Kota Bekasi Deni Muhammad Ali Tentang mengadakan konferensi pers di Aula mapolres Metro Bekasi Kota. Dalam konferensi pers tersebut juga hadir Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Arman dan didampingi Kasubbag Humas Kompol Erna Ruswing.

Dalam kesempatan tersebut, Ali meminta maaf atas tindakanya tersebut dan mengatakan bahwa yang dilakukanya hanya untuk membantu. "Sebelumnya mohon maaf atas perkataan yang kami sampaikan saat demo. Intinya kami tidak bermaksud apa-apa, kami hanya ingin mendukung pemerintah Kota Bekasi dan bersinergi bersama Polres Bekasi dan Kodim Kota Bekasi,” ungkap Ali di Aula mapolres Metro Bekasi Kota, pada Senin (4/11/2019) malam.

Ali menuturkan bahwa pihaknya tidak bermaksud mengganggu pengusaha dan tidak akan memaksa untuk meminta uang. “Sekali lagi saya mohon maaf. Kita tidak mengganggu pengusaha itu saya mohon maaf sekali kita tidak mengganggu pengusaha atau usaha seseorang,” terang Ali.

“Sedangkan kita ingin membantu K3 ketertibannya kebersihannya keamanan tempat kita tidak memaksakan itu tidak memaksakan tarif parkir ini pun sukarela dikasih syukur nggak dikasih nggak apa-apa," sambungnya.

Ali mengakui ada kesalahpahaman dalam kasusnya tersebut. "Dari Bapenda sendiri juga sudah di mentraining dikasih pengarahan bahwa mereka harus berpakaian yang sopan rambut yang sopan,” ujarnya.

“Kan dikasih rompi juga jadi ada arahan seperti itu sebelum mereka menjadi jukir. Tugas mereka memang ada masa berlakunya. Memang tidak semua pengusaha menerima maka ada kesalahpahaman walaupun sudah ada surat tugas parkirnya," lanjutnya.

Kompol Arman menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir aksi premanisme dalam bentuk apa pun. "Perlu saya tegaskan, di Bekasi Kota tidak mentolerir sedikit pun aksi premanisme. Polresta Metro Bekasi Kota tidak mentolerir aksi premanisme (dalam) bentuk apa pun juga,” tegas Kompol Arman.

Kompol Arman mengaku akan mendalami kasus tersebut apakah ada intimidasi. “Nah namun untuk tindak pidana premanisme sendiri, memang di video tersebut terkesan ada intimidasi. Namun kami akan coba dalami dan masih lidik memang apakah ada unsur tindak pidana yang terjadi," terangnya.

"Kami luruskan, tadi dikatakan ada surat tugas. Surat tugas akan kami dalami, tersendiri dan itu akan masuk ranah penyelidikan di Krimsus," Pungkas Kompol Arman. (BHR)

BERITA TERKAIT