test

Politik

Jumat, 5 Juni 2020 13:08 WIB

New Normal, Ini Adaptasi Baru yang Diberlakukan di Istana Presiden

Editor: Ferro Maulana

Pemeriksaan suhu tubuh di Istana Presiden. (Foto: Dok Net/ IST)

PMJ – Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan bahwa penerapan tatanan kenormalan baru (new normal) di tengah pandemi virus Corona (Covid-19) terus dipersiapkan di sejumlah tempat. Termasuk di lingkungan Istana Kepresidenan.

Sejumlah aspek mulai dari kegiatan harian sampai acara kenegaraan yang digelar di Istana disesuaikan dengan merujuk terhadap protokol kesehatan yang ketat.

"Yang pertama adalah kita lihat arahan Bapak Presiden bahwa kita memang sudah mulai harus melakukan kegiatan sehari-hari dengan melakukan new normal,” tuturnya, di Jakarta, Jumat (05/06/2020).

“Bagaimana kesiapannya? Kita untuk kesiapan Istana adalah semua. Jadi mulai dari Bogor, Jakarta, Tampaksiring, Yogya, itu semua diperlakukan,” jelasnya menambahkan.

Persiapan penerapan prosedur standar New Normal untuk sarana tempat ibadah di Masjid Baiturrahim Istana Kepresidenan Jakarta sudah ditinjau Presiden Joko Widodo. Ke depan, Masjid hanya akan menampung 20 persen dari kapasitas maksimal. "Yang tadinya 750 jadi 150 (jemaah)," tambahnya menegaskan.

Selanjutnya, berbagai prosedur juga nantinya akan diberlakukan sebagai standar baru. Seperti, penempatan sabun atau hand sanitizer di beberapa titik untuk digunakan oleh jemaah sebelum berwudu dan memasuki Masjid.

"Saya rasa dengan adanya kita sudah menggunakan konsep-konsep New Normal ini kita bisa beribadah dengan nyaman," katanya lagi.

Adaptasi kebiasaan baru juga diterapkan dalam berbagai kegiatan Presiden di Istana. Untuk acara pelantikan misalnya, pejabat yang hadir dibatasi antara 5 hingga 7 orang.

"Kemarin beberapa pelantikan misalnya KSAL dan KSAU, tidak lebih dari 5 undangan. Itu kegiatan resmi kenegaraan," ujar Heru.

Tak hanya itu, prosedur pengujian tes cepat Covid-19 bagi para tamu yang berkunjung ke Istana juga diberlakukan dan menjadi standar baru. Menurut Kasetpres, tes cepat tersebut sudah berlangsung selama 2-3 Minggu tanpa ada keluhan.

"Secara tidak langsung bahwa itu kita sudah melakukan new normal kan awalnya tidak ada rapid (test). Begitu juga pakai masker. Awalnya kan kita suruh pakai masker ada yang pakai, ada yang tidak,” tuturnya.

“Sekarang semua pakai masker. Pengemudi, baik itu pengemudi menteri atau tamu Presiden, semua sudah pakai masker dan masing-masing menunggu di kendaraan masing-masing," urainya melanjutkan.

Di samping, pembatasan jumlah undangan atau tamu yang hadir, pembatasan jarak antarorang pun diatur dalam acara yang dihadiri Presiden di Istana.

Selain itu, upacara peringatan yang biasanya dilakukan secara langsung di lapangan pun kini bisa dilakukan secara virtual. Contohnya, upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2020.

Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa perubahan juga terjadi dalam hal peliputan acara-acara Presiden di Istana.

Di antaranya, jika biasanya pewarta yang hadir dalam acara Presiden banyak, maka kini dikurangi dengan bantuan adanya streaming dan konsep TV pool serta foto pool. (Sumber: Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden/ FER).

BERITA TERKAIT