test

Hukrim

Sabtu, 22 Februari 2020 18:12 WIB

Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Insiden Susur Sungai Siswa SMPN 1 Turi

Editor: Ferro Maulana

Bocah tenggelam (Foto: Ilustrasi/ PMJ/ FIF)

PMJ - Pihak kepolisian dari Polda Yogyakarta tengah memeriksa enam orang yang dianggap terlibat dalam kegiatan susur sungai siswa-siswi SMPN 1 Turi di Sungai Sempor, Turi, Sleman, DIY, pada Jumat (21/02/2020).

"Kita sudah melakukan pemeriksaan, meskipun di lapangan juga masih melakukan operasi pencarian yang belum ketemu," terang Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto di SMPN 1 Turi, Sleman, Sabtu (22/02/2020).

Yuliyanto melanjutkan, terdapat enam orang yang diperiksa berkenaan insiden tersebut. Mereka antara lain terdiri atas unsur kwartir daerah berkaitan dengan standar operasional prosedur (SOP) kegiatan pramuka dengan risiko tinggi serta para pembina Pramuka yang ikut serta dalam kegiatan susur sungai.

"Sementara yang diperiksa ada enam orang. Hasil pemeriksaan belum bisa saya sampaikan ya," tuturnya.

Lanjut Yuliyanto, proses pemeriksaan siap dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Pihaknya juga belum bisa menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam peristiwa itu.

"Tidak buru-buru karena mereka yang diperiksa jelas statusnya, yakni guru di sekolah itu dan keberadaannya. Semuanya memungkinkan jadi tersangkanya. Ini masih pemeriksaan, jadi bukan hanya dari pembina, muridnya juga akan diperiksa tapi sementara murid masih trauma," jelasnya.

Sementara itu, data Pusdalops BPBD DIY hingga Sabtu (22/02/2020) pukul 11.45 WIB mencatat total murid yang melakukan aktivitas ini berjumlah 249 murid dengan rincian kelas 7 sejumlah 124 murid dan dan kelas 8 sejumlah 125. Posko mencatat 216 murid selamat sedangkan 23 murid luka-luka.

Sedangkan, perkembangan terkini murid yang menjadi korban meninggal berjumlah delapan murid dan dua lainnya belum terkonfirmasi.

Diberitakan sebelumnya, kasus ini bermula ketika sejumlah murid yang tergabung dalam kegiatan pramuka melakukan penyusuran Sungai Sempor.

Insiden tersebut terjadi diperkirakan karena arus deras dan volume air sungai yang meluap secara tiba-tiba dari hulu sungai. Arus deras dan volume air ini akhirnya menghanyutkan peserta susur sungai sampai mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dan luka-luka. (ANT/ FER)

BERITA TERKAIT