logo-pmjnews.com

News

Rabu, 25 September 2024 15:01 WIB

Indonesia Mengutuk Keras Serangkan Israel ke Lebanon, 564 Orang Tewas

Editor: Fitriawan Ginting

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News)
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News)

PMJ NEWS - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon yang menewaskan 564 orang dan 1800 orang mengalami luka-luka. Korban tewas warga sipil dan anak-anak. Ini ditegaskan oleh Retno di sela-sela Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS).

"⁠Serangan ini semakin mengeskalasi situasi Timur Tengah yang masih menghadapi krisis kemanusiaan dari agresi Israel di Gaza. Kekerasan dan agresi ini tidak boleh menjadi 'a new normal'," kata Menlu Retno dalam pernyataan tertulis seperti dikutip Rabu (25/9/2024).

Lebih lanjut, Menlu Retno menyatakan bahwa Dewan Keamanan (DK) PBB dan masyarakat internasional harus mengambil langkah tegas untuk mendorong de-eskalasi dan menghentikan kekerasan yang terus berlanjut.

"Indonesia juga mendesak penghormatan terhadap keselamatan para peacekeeper UNIFIL di Lebanon. Saat ini Indonesia memiliki 1.232 personil di UNIFIL," tegasnya.

Pemerintah RI melalui KBRI Beirut juga terus memantau kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di Lebanon, sebut Menlu Retno, dan telah menyiapkan langkah kontingensi dalam mengantisipasi kondisi gawat darurat.

"Penindasan rakyat Palestina adalah akar permasalahan konflik dan perdamaian di Timur Tengah tidak akan pernah dicapai tanpa keadilan untuk Palestina," kata Retno.

Dikutip dari kantor berita AP, Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya 564 orang tewas dalam serangan Israel sejak Senin (23/9), termasuk 50 anak-anak dan 94 perempuan. Lebih dari 1.800 lainnya terluka.

Pekan lalu, Lebanon juga diguncang ledakan pager dan walkie talkie tepatnya pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9), yang menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai lebih dari 3.400 orang. Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menyalahkan Israel atas tragedi tersebut, sementara Israel tidak membantah ataupun mengonfirmasi mendalangi serangan.

BERITA TERKAIT