test

Kesehatan

Senin, 14 Oktober 2019 07:02 WIB

Kajian Peneliti Soal Udara di Kantor Dapat Berkurang Akibat Pernafasan Manusia

Editor: Redaksi

Pegawai di kantor yang menghirup udara secara bersamaan. (Foto: Dok Net)

PMJ – Sebuah riset yang akan dipresentasikan di 2019 American Association for Aerosol Research Conference menunjukkan bahwa udara di kantor dapat berkurang akibat pernafasan manusia di dalamnya.

"Kimia udara dalam ruangan bersifat dinamis. Ia berubah sepanjang hari berdasarkan kondisi di luar ruangan, bagaimana sistem ventilasi beroperasi, dan pola hunian di kantor," jelas penulis riset Brandon Boor.

Peneliti tersebut melakukan sistem sensor udara di kantor-kantor Living Labs di Universitas Purdue, dan juga sensor temperatur di meja-meja kantor, serta menggunakan alat yang sangat khusus yang disebut spektrometer massa waktu reaksi transfer proton.

"Kami menemukan tingkat banyak senyawa menjadi 10 hingga 20 kali lebih tinggi di dalam ruangan daripada di luar ruangan. Jika ruang kantor tidak berventilasi dengan baik, senyawa berbahaya ini dapat mempengaruhi kesehatan dan produktivitas pegawai," tambah Boor.

Salah satu senyawa volatil teratas yang mengurangi kualitas udara adalah isoprena, zat yang mudah terbakar yang ada dalam minyak esensial, yang diidentifikasi berada dalam nafas orang yang bekerja di kantor.

Tergantung pada kondisi di kantor masing-masing, isoprena tersebut dapat menjadi berbahaya, terutama jika ventilasi ruangan tidak membuang udara yang sudah buruk didalam. Maka dari itu, Boor dan timnya menjelaskan bahwa pentingnya peran dari ventilasi ruangan terutama dengan penemuan baru tersebut.

"Kami ingin menjelaskan peran di belakang layar sistem ventilasi yang ada kepada udara yang kita hirup," kata Boor. (DEW/ FER)

BERITA TERKAIT