test

Olahraga

Rabu, 26 Juni 2019 21:17 WIB

Incar Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Indonesia Jalin Kerjasama dengan Australia

Editor: Redaksi

Piala Dunia 2034. (Foto: Dok Net)
PMJ – Pihak Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah selangkah lebih maju untuk pengajuan tuan rumah Piala Dunia 2034. Dalam mewujudkan hal tersebut, PSSI kabarnya juga menjalin kerjasama dengan negara Australia. Sebelumnya, perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berambisi menjadi tuan rumah bersama di 2034 melibatkan 10 negara di kawasan ini. Gagasan itu pertama kali dilontarkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34 di Thailand akhir pekan lalu. Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha mengatakan, bahwa rencana bidding tuan rumah Piala Dunia bersama Australia ini muncul di rapat AFF beberapa waktu lalu. Pada awalnya Indonesia berniat mengajak Thailand, tetapi Negeri Gajah Putih tersebut tidak siap. “Di meeting di AFF di Laos diputuskan menyusul tahun 2018 kemarin ketika PSSI join dengan Thailand untuk mewakili AFF region bidding Piala Dunia 2034 saat itu Thailand mengaku tidak siap," terang Tisha di komplek Stadion Glora Bung Karno (GBK), Rabu (26/06/2019) siang. "Kemudian PSSI berdiskusi dengan AFF dan akhirnya kami memutuskan untuk menggandeng Australia untuk bidding Piala Dunia 2034,” lanjutnya. Tisha menyebut bahwa PSSI sebagai federasi sepakbola sudah siap untuk mengikuti bidding ini dan rencana itu mendapat dukungan dari AFF dan pemerintah. Lebih jauh, ambisi tersebut akan dibawa ke rapat AFF yang diselenggarakan dalam waktu dekat. “Kami melihat negara-negara ASEAN lainnya dan rencana ini akan dibawa ke rapat AFF mendatang untuk diputuskan karena saat ini posisinya di AFF. PSSI hanya dengan dua negara, yaitu Indonesia bersama dengan Australia,” ujar Tisha menambahkan. “Prosesnya sedang dilakukan dan pemerintah mendukung dan AFF juga. Jadi itu betul-betul satu adventage. Kita pastinya terbuka untuk seluruh dukungan dari pemerintah,” urainya melanjutkan. Namun demikian, join bidding untuk harus mementuhi regulasi-regulasi yang dikeluarkan oleh FIFA. Antara lain, jumlah peserta yang boleh mengajukan diri menjadi tuan rumah bersama serta infrastruktur yang bisa mendukung acara akbar empat tahun itu. “Namun, apabila nanti yang memenuhi infrastruktur wise dari mulai Thailand, Malaysia, Singapura, dan Vietnam, kita akan lihat bagaiman cara untuk join. Karena FIFA pun memiliki limit untuk cara join bid seperti apa kan ada regulasi yang harus dipenuhi,” pungkas Tisha. (FER).

BERITA TERKAIT