PMJ – Setelah meminta meningkatkan penggunaan kelapa sawit sebagai biodiesel B50, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga berambisi untuk menyulap CPO menjadi avtur. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi impor Avtur. “Saya lihat CPO ini saya dengar juga bisa dibuat avtur, tolong tekuni lebih dalam sehingga kalau bisa pertama kurangi impor avtur. Sehingga, defisit neraca perdagangan, transaksi berjalan kita semakin baik," ujar Jokowi usai rapat terbatas di kantornya, Senin (12/8/2019) kemarin. Jokowi mengaku akan mengecek langsung kebijakan terkait B20, termasuk untuk loncat ke B30 demi memastikan ini betul-betul berjalan. "Kita harus sadar bahwa kita dalam posisi CPO tertekan dari permintaan dunia, sehingga harus ada komitmen pasar domestik untuk atasi problem yang ada," tegasnya. "Tekanan pada kelapa sawit betul-betul perlu diantisipasi dari dalam negeri, sehingga kita bisa punya bargaining position pada Uni Eropa dan negara lain yang coba membuat bargaining position kita lemah," sambungnya Jokowi menuturkan bahwa penggunaan CPO akan sangat membantu keuangan negara. "Saya ingin kurangi ketergantungan pada energi fosil dan paling penting kurangi impor minyak. Kalkulasi kala kita konsisten B20 ini, kita bisa hemat kurang lebih US$ 5,5 miliar per tahun. Ini angka yang gede banget. Dan selanjutnya di akhir 2020 sudah loncar lagi ke B50," pungkasnya. (BHR)