test

Kesehatan

Sabtu, 1 Februari 2020 15:11 WIB

Gunakan Pesawat Batik Air, Pemerintah Siap Evakuasi 245 WNI dari Provinsi Hubei Tiongkok

Editor: Ferro Maulana

Menlu Retno Marsudi. (Foto: Dok Net)

PMJ - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan, bahwa pemerintah RI siap mengevakuasi sebanyak 245 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Provinsi Hubei, Tiongkok, pada Sabtu (1/2/2020), menggunakan pesawat berbadan lebar milik maskapai Batik Air.

Retno menjelaskan, 245 WNI dan lima anggota tim aju (advance) yang akan dipulangkan ke Tanah Air, pada Sabtu ini. Sehingga total, ada 250 WNI yang akan dievakuasi, hari ini.

"Jumlah WNI yang akan kembali adalah 245 plus lima tim kita yang sudah ada di lapangan ikut pulang untuk ikut protokol kesehatan. Jadi total yang akan naik dari Wuhan adalah 250," terang Menlu Retno, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu.

Masih dari keterangan Retno, saat ini WNI yang ada di Provinsi Hubei tengah bergerak menuju ke bandara internasional di Wuhan. Para WNI itu bergerak dari beberapa lokasi seperti Zinzou dan Xianjing.

Evakuasi WNI Sehat

Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan WNI yang dievakuasi adalah WNI dalam kondisi sehat. Dirinya menegaskan, penjemputan ini akan dilakukan sesuai dengan protokoler kesehatan. Setelah WNI tiba dari Hubei, mereka tetap harus menjalani protokol kesehatan di Indonesia.

Evakuasi WNI ini merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo. WNI dipulangkan pemerintah untuk menghindari terjangkit wabah virus corona. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan situasi darurat global berkenaan mewabahnya virus corona.

Jalani Pemeriksaan Terlebih Dahulu

Menurut Retno Marsudi, sebelum dipulangkan, sebanyak 245 WNI yang tersebar di beberapa titik di Provinsi Hubei serta lima orang tim pendahulu akan menjalani serangkaian pemeriksaan sekali lagi guna memastikan kesehatan mereka.

Lanjutnya, kedisiplinan penanganan protokol kesehatan akan terus diberlakukan mengingat situasi yang terjadi bukan situasi yang normal.

“Kedisiplinan ini dilakukan termasuk selama perjalanan ketibaan dan pascaketibaan. Protokol kesehatan juga berlaku ketat bagi kru pesawat dan pesawat itu sendiri setelah ketibaan,” kata Menlu. (FER).

BERITA TERKAIT