test

Kesehatan

Senin, 24 Februari 2020 15:45 WIB

Menkes: WNI Terinfeksi Virus Corona dari Kapal Pesiar Siap Diobservasi di Kepulauan Seribu

Editor: Ferro Maulana

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Virus Corona. (Foto: Dok Net)

PMJ - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menerangkan bahwa warga negara Indonesia (WNI) yang akan dievakuasi dari kapal pesiar Diamond Princess dan World Dream akan diobservasi (ditempatkan) di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.

"Nanti (diobservasi) di pulau kosong, nanti lintangnya kita berikan di Pulau Sebaru," tutur Terawan menegaskan di Istana Presiden di Jakarta, Senin (24/02/2020).

Masih dari penuturan Terawan hal itu setelah bertemu Presiden Joko Widodo bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam membicarakan soal evakuasi WNI di dua kapal pesiar, namun diketahui menjadi tempat penyebaran virus corona jenis baru (COVID-9).

Diberitakan sebelumnya, terdapat 78 orang WNI di kapal pesiar Diamond Princess. Dalam perjalanan, kapal itu berlabuh di Pelabuhan Yokohama untuk menjalani masa karantina penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19 (Berdasarkan penamaan WHO, red).

Diketahui sebanyak 4 orang WNI terkonfirmasi terpapar oleh virus tersebut dan sedang menjalani perawatan di Jepang.

Sementara itu, terdapat 188 WNI bekerja di kapal pesiar World Dream yang hingga saat ini masih berada di perairan internasional dekat Bintan, Kepulauan Riau karena ditolak bersandar di seluruh negara termasuk Indonesia.

Hasil pemeriksaan kesehatan ekstensif berikut suhu tubuh itu menunjukkan bahwa seluruh kru WNI terbebas dari virus corona, demikian pula seluruh penumpang kapal yang telah meninggalkan kapal pada pelayaran terakhir pada 9 Februari 2020 dari Hong Kong.

"Kita satu per satu lah, kita baru konsentrasi semua untuk yang 'World Dream' karena itu yang sudah paling dekat, kita atur supaya dia dapat sarana karantina yang baik dan ini kan yang risikonya paling kecil,” ujar Menkes menambahkan.

“Selalu kita ambil yang risikonya paling kecil. Mudah-mudahan semuanya bisa melalui masa karantina dengan baik, dengan sehat, makanya kita gunakan kapal," katanya lagi.

Saat ini KRI Dr Soeharso – 990 yang merupakan kapal rumah sakit milik TNI AL telah siap untuk diberangkatkan dari Dermaga Komando Armada Dua (Koarmada 2) Surabaya, Jawa Timur.

"Jadi, pertimbangan medis itu harus sangat dipertimbangkan dengan baik, tidak boleh emosional. Harus satu demi satu, demi keselamatan seluruh bangsa dan negara karena kita masih dalam Green Zone," jelas Terawan.

Lanjut Terawan, sekarang pemerintah RI masih bernegosiasi dengan pemerintah Jepang mengenai opsi evakuasi yang dapat dilakukan. "Jadi ini nego terus, tapi kita nego harus dengan cara jangan semaunya sendiri. Kalau semau sendiri, bisa membentuk episentrum baru, tidak boleh,” sambungnya.

“Saya harus berusaha kita pemerintah itu menjaga yang 260 juta ini tetap bisa 'survive' sembari kita melakukan tindakan-tindakan untuk juga menyelamatkan masyarakat kita yang ada di Jepang, tapi prosedur dan tata caranya jangan mengikuti apa yang mereka inginkan, hanya sekedar secepatnya saja. Harus butuh negosiasi yang detail, yang baik, sehingga apa yang kita lakukan jangan sampai kita diketawain dunia di kemudian hari," jelasnya menutup pembicaraan. (ANT/ FER).

BERITA TERKAIT