test

News

Senin, 6 Juni 2022 13:03 WIB

HET Minyak Goreng Curah Masih Relatif Tinggi, Luhut: Ada Indikasi Permainan

Editor: Fitriawan Ginting

Penulis: Fajar Ramadhan

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: PMJ News/BPMI Setpres).

PMJ NEWS - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan praktik monopoli proses pendistribusian minyak goreng curah masih terjadi.

Harga minyak goreng (migor) curah di Jakarta saat ini masih relatif tinggi dibandingkan dengan harga eceran tertinggi (HET) dari yang sudah ditetapkan.
Luhut mengatakan hal tersebut terjadi karena rasio barang yang diterima di tingkat pengecer jumlahnya menurun, mengindikasikan adanya praktik penimbunan yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.

“Hal ini mengindikasikan ada barang yang ditimbun dan didistribusikan di luar wilayah target titik distribusi oleh oknum tidak bertanggung jawab dan ini sekarang kita kejar, tapi tetap ketersediaan minyak itu kami dorong ke lapangan,” ujar Luhut dalam konferensi pers virtual, Minggu (5/6).

Sementara di Jawa Barat, Luhut mengatakan dalam sisi pendistribusian tidak ada masalah, namun HET di lapangan masih relatif tinggi. Berdasarkan temuan timnya, ternyata ada indikasi praktik monopoli dalam pendistribusian.

“Meski barang telah didistribusi ke pengecer, ke perusahaan distributor, 2 dimiliki oleh satu orang, ini yang saya katakan monopoli, praktik monopoli ini menyebabkan pasokan dan harga rentan untuk dimanipulasi sehingga realisasi harga di masyarakat masih tinggi,” ungkap Luhut.

Luhut menegaskan hal tersebut sudah dilakukan penindakan secara bertahap dan sudah ada perbaikan mengenai pendistribusian migor curah tersebut. Sementara di Banten dan Jawa Tengah, Luhut mengatakan harga migor curah sudah mendekati HET dikarenakan pendistribusian dari produsen ke pengecer telah berjalan lancar.
Berdasarkan temuan timnya di Sumatera Utara, pendistribusian migor curah ditemukan anomali yang seharusnya dari produsen ke konsumen, justru kembali ke produsen.

BERITA TERKAIT