test

Kesehatan

Sabtu, 29 Februari 2020 08:10 WIB

Ilmuwan Israel Umumkan Telah Bikin Vaksin untuk Lawan Virus Corona

Editor: Ferro Maulana

Vaksin virus corona. (Foto: Dok Net)

PMJ - Menteri Riset dan Tekonologi Israel Ofir Akunis sudah mengumumkan saat ini mereka akan mengembangkan vaksin untuk melawan virus corona (COVID-19).

Beberapa pekan lalu, Israel melakukan penelitian untuk menemukan vaksin tersebut. Vaksin itu akan siap untuk turun ke pasar dan diedarkan kepada masyarakat, terutama di berbagai negara terdampak.

"Selamat kepada MIGAL (Institut Penelitian Galilea) atas terobosan yang menarik ini. Saya yakin akan ada kemajuan pesat lebih lanjut, dan memungkinkan kami untuk memberikan respon yang diperlukan terhadap ancaman virus COVID-19," terang Akunis.

Untuk diketahui, tim ilmuwan MIGAL telah mengembangkan vaksin untuk melawan virus bronkitis menular (Infection Bronchitis Virus/IBV). Virus itu telah mengakibatkan para unggas juga terserang dan terinfeksi.

Lanjut Akunis, bahwa dirinya telah memberikan instruksi kepada direktur jenderal kementeriannya untuk mempercepat segala proses perijinan administrasi yang dibutuhkan agar vaksin akan segera cepat diedarkan ke masyarakat.

DR. Chen Katz sebagai ketua kelompok bioteknologi MIGAL telah menyatakan, MIGAL akan bertanggung jawab untuk mengembangkan vaksin baru untuk melawan jenis virus corona, namun harus melalui proses regulasi dan uji klinis dalam produksi skala besar.

"Mudah-mudahan dalam beberapa Minggu kami akan memiliki vaksin yang telah kami kembangkan, jika semuanya berhasil, kami akan memiliki vaksin untuk mencegah corona," ungkap Katz.

"Mengingat kebutuhan global yang mendesak pada warga dunia atas vaksin ini, maka kami akan mempercepat proses untuk pengembangan untuk menemukan vaksin ini," ungkap CEO MIGAL David Zigdon.

Sementara itu, David mengatakan, saat ini mereka sedang dalam diskusi intensif dengan mitra potensial yang dapat membantu mempercepat fase uji coba dalam manusia, dan mempercepat penyelesaian pengembangan produk akhir dan kegiatan pengaturan.

"Vaksin ini juga akan membutuhkan 90 hari untuk mendapatkan persetujuan ijin edar dari pemerintah," tutupnya. (Jerusalem Post/ FER).

BERITA TERKAIT