test

Olahraga

Selasa, 24 September 2019 21:00 WIB

Presiden FIFA Keluhkan Serie A Italia Harus Tegas Terhadap Pelaku Rasisme

Editor: Redaksi

Presiden FIFA Gianni Infantino. (Foto: Dok Net)
PMJ - Presiden FIFA Gianni Infantino berharap pihak Serie A dapat bersikap lebih tegas terkait para pelaku rasisme seperti yang dilakukan oleh pihak Federasi Sepakbola Inggris (FA). Beberapa hari terakhir sepakbola Italia tengah menjadi sorotan karena adanya perilaku rasisme yang dilakukan oleh para pendukung di sana. Yang merupakan pendukung Cagliari yang kembali berulah saat mereka menjamu Inter Milan pada pekan ketiga Serie A Italia kemarin. Ketika itu, Romelu Lukaku yang hendak mengambil eksekusi penalti mendapat sorakan dari para pendukung Cagliari. Namun sayang, sebagian dari mereka terdengar menirukan suara monyet guna memecah konsentrasi bomber Timnas Belgia tersebut. Pasca pertandingan, semua pihak menyorot sikap fans Cagliari. Pihak Serie A sendiri kemudian melanjutkan penyelidikan terkait hal tersebut sebelum akhirnya memutuskan bila Cagliari tidak bersalah lantaran tak ada bukti yang bisa menguatkan tuduhan rasisme yang dilakukan oleh fans mereka. Hal tersebut tentu mengundang kritik susulan. Pihak Serie A disebut tak tegas dalam mengatasi rasisme yang begitu tinggi di Italia. Sementara, kenyataannya pendukung Cagliari kerap melakukan aksi tidak terpuji seperti itu yang sebelumnya menimpa pemain seperti Moise Kean dan Blaise Matuidi. Kemudian Presiden FIFA kemudian ikut angkat bicara. Infantino menyarankan agar sepak bola Italia meniru gaya Inggris dalam memberi hukuman pelaku rasisme. “Hukum harus selalu ditegakkan. Kita perlu mencari siapa provokatornya, kemudian mengusirnya ke luar stadion. Kita semua butuh hukum seperti itu, hukum yang juga berlaku di Inggris,” kata Gianni Infantino. Di Inggris sendiri para pelaku aksi rasisme harus menghadapi sanksi berat. Selain denda, mereka juga harus menerima sanksi berupa larangan memasuki stadion bahkan hingga seumur hidup mereka. Aksi rasisme seperti ini tentu harus segera diatasi. Selain menyakiti perasaan, hal seperti itu akan mengganggu perkembangan kompetisi karena membuat para pesepakbola khususnya yang berkulit gelap enggan merapat ke Serie A. (FER). 

BERITA TERKAIT