test

Hukrim

Selasa, 8 September 2020 11:29 WIB

Penting! Kabareskrim Bagikan Tips Cegah Peretasan Email dan Website

Editor: Ferro Maulana

Peretasan oleh hacker (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hdi)

PMJ - Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan sembilan cara mudah (tips) bagi masyarakat yang mempunyai email atau situs (website) agar tidak mudah diretas maupun disalahgunakan oleh pihak ketiga.

Listyo Sigit pun optimistis tips dan trik yang dibagikan itu ampuh untuk menghindari peretasan.

Pertama, pengguna email harus periksa keamanan akun email secara rutin dan menambahkan nomor ponsel pengguna, alamat email pemulihan akun serta mengaktifkan verifikasi dua langkah.

"Tambahkan juga perintah ponsel, pasang Google Authenticator (apabila email Gmail), menyiapkan nomor ponsel cadangan dan juga menyiapkan rangkaian kode cadangan," ujar Sigit dalam pernyataan resminya di Jakarta, Selasa (8/9/2020).

Kabareskrim Polri, Komjen Pol Listyo Sigit saat memberikan keterangan pers (Foto: PMJ News)

Kedua, pengguna email membuat kata sandi yang rumit agar menjaga akun tetap aman. Listyo Sigit melanjutkan, pengguna harus gunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap akun agar apabila ada satu akun yang terjadi peretasan, akun lain tidak mengalami peretasan.

"Sebaiknya gunakan kata sandi yang dapat diingat dengan baik dan tidak membagikan akun kepada pihak lain. Misalnya melakukan jual-beli akun dan sebagainya," ujarnya.

Ketiga, pengguna tidak mudah tergoda terhadap website maupun email yang menjanjikan sesuatu. Contohnya, game gratis atau iPhone gratis. Ia kembali mengimbau pengguna agar mewaspadai penipuan yang mengatasnamakan Google yang bisa berdampak terjadinya peretasan.

"Jika ragu dengan situs tersebut, sebaiknya tidak memasukkan identitas diri,” saran Listyo Sigit.

“Bila ada alamat Gmail yang melakukan penipuan, dapat melaporkannya melalui halaman yang disediakan oleh Google dan dapat menambahkan ekstensi yang memberikan peringatan terhadap kata sandi yang Anda gunakan, seperti password alert," ungkapnya menambahkan.

Keempat, melakukan pemindaian secara berkala pada perangkat yang digunakan untuk menghindari virus maupun malware yang dapat mendeteksi kata sandi digunakan pengguna email.

"Jika menggunakan Chrome, dapat mengikuti langkah membersihkan Chrome dari perangkat lunak perusak dan memindai komputer dengan alat pembersih Chrome,” ungkapnya.

“Perbarui juga aplikasi browser dan antivirus secara berkala agar tetap terbarui dan menghindari peretasan," tambahnya.

Kelima, periksa aktivitas akun terakhir untuk melihat apakah ada tindakan mencurigakan dalam akun pengguna. Hapus juga perangkat yang tidak pernah digunakan dalam akun dengan memutus akses.

"Hapus juga akses akun terhadap aplikasi yang tidak terpercaya. Lihat juga aktivitas akun terakhir, dan pastikan akun itu kita yang menguasai," ujar Sigit.

Keenam, keluar dari akun dan hapus formulir, sandi, cache, dan cookie secara berkala dalam browser. "Khususnya apabila kita menggunakan perangkat publik (yang diakses bukan hanya oleh kita, red).”

Ketujuh, selalu setel kunci layar pada perangkat, agar jika sewaktu-waktu ada pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan perangkat pengguna. Tidak langsung memiliki akses ke akun Google.

"Aktifkan juga pengelola perangkat Android agar kita tetap dapat menghapus, menderingkan, dan mengunci perangkat ketika perangkat kita hilang," sambungnya.

kedelapan, batalkan segera apabila ada seseorang yang mencoba meretas akun pengguna. Hal itu bisa diketahui karena pengguna menerima email dari Google bahwa ada seseorang yang meminta untuk melakukan penyetelan kata sandi.

"Pastikan juga verifikasi dua langkah selalu diaktifkan dengan baik," katanya lagi.

Kesembilan, langsung ganti kata sandi dan lakukan pemeriksaan keamanan apabila kita mencurigai ada orang yang menyusupi akun kita.(Fer)

BERITA TERKAIT