test

News

Jumat, 10 Desember 2021 18:09 WIB

Berikut Daftar Para Pemenang Lomba Orasi Unjuk Rasa Piala Kapolri

Editor: Ferro Maulana

Pemenang pertama lomba orasi berasal dari kampus Universitas Negeri Surabaya Provinsi Jawa Timur. (Foto: Polri TV/ Nia)

PMJ NEWS -  Pemenang Lomba Orasi Unjuk Rasa Piala Kapolri Tahun 2021 telah diumumkan. Lomba ini dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia ke-73 dengan mengusung tema Equality, Reducing Inequalitis, Advancing Human Right.

Pemenang pertama lomba orasi berasal dari kampus Universitas Negeri Surabaya Provinsi Jawa Timur dengan mencatat 3458 poin. Juara satu berhak mendapatkan Piala Kapolri, sertifikat dan uang senilai Rp175 juta.

Sementara, peringkat kedua berasal dari tim Nusa Tenggara Timur (NTT), dan berhak memperoleh hadiah Rp150 juta. Dan, juara ketiga berasal dari Sumatera Barat, dimana berhak mendapatkan uang senilai Rp125 juta.

“Maluku Utara juara harapan satu mendapatkan uang tunai 90 juta rupiah, Sulawesi Selatan harapan kedua mendapatkan hadiah 75 juta rupiah. Dan, harapan ketiga Kalimatan Timur Uniba mendapatkan uang tunai 60 juta rupiah,” demikian melansir tayangan TV Polri, Jumat (10/12/2021).

 Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, membuka lomba orasi unjuk rasa di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (10/12/2021). Kegiatan ini, juga dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) se-Dunia yang jatuh pada hari ini.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Polri TV)
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Polri TV)

Dalam kesempatan itu, Kapolri mengungkapkan bahwa, diselenggarakannya lomba yang memperebutkan Piala Kapolri 2021 itu merupakan wujud dari komitmen Polri dalam menjunjung tinggi HAM dan nilai-nilai dalam sistem demokrasi di Indonesia. Salah satunya adalah memberikan wadah untuk masyarakat dalam menyampaikan ekspresi dan pendapatnya.

"Dalam kesempatan hari HAM ini kami, Polri, berusaha memberikan suasana lain dengan menyelenggarakan lomba unjuk rasa Piala Kapolri tahun 2021. Kegiatan kali ini merupakan komitmen dari Polri dalam menjunjung tinggi hak asasi manusia dan nilai-nilai demokrasi dengan memberikan wadah atau ruang dalam menyampaikan aspirasi," kata Kapolri .

Mantan Kapolda Banten ini menekankan, kebebasan berpendapat dan berekspresi merupakan bagian dari hak asasi manusia yang diberikan perlindungan secara universal serta diatur dalam UUD 1945 maupun Undang-Undang (UU).

"Perkenankan saya mengucapkan hari HAM se-dunia yang mengusung tema Reducing Inequalities, Advancing Human Right atau kesetaraan yang memajukan hak asasi manusia. Dengan momentum peringatan hari hak asasi manusia se-dunia ini kita dapat berperan aktif menjunjung tinggi hak asasi manusia khususnya untuk kemajuan Bangsa Indonesia," ujar mantan Kabareskrim Polri itu.

Penyerahan hadiah untuk para Pemenang Lomba Orasi Unjuk Rasa Piala Kapolri Tahun 2021. (Foto: PMJ News).
Penyerahan hadiah untuk para Pemenang Lomba Orasi Unjuk Rasa Piala Kapolri Tahun 2021. (Foto: PMJ News).

Semangat digagasnya ide lomba orasi unjuk rasa, menurut Kapolri berangkat dari munculnya beberapa fenomena di masyarakat yang berdampak pada menurunnya indeks persepsi hak asasi manusia di Indonesia.

Misalnya seperti diamankannya peserta unjuk rasa saat adanya kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Blitar, Solo dan Cilacap.

Kemudian, adanya penghapusan mural-mural yang merupakan ekspresi masyarakat. Seperti 'Jokowi 404: Not Found' hingga 'Dipaksa Sehat di Negara Sakit'. Fenomena itu berkembang di masyarakat sehingga memengaruhi soal persepsi hak asasi manusia.

"Hal ini tentunya menurunkan indeks persepsi terkait dengan kebebasan berpendapat atau kebebasan di dalam masyarakat untuk memberikan ekspresi dan pendapat yang dilindungi oleh Undang-Undang," tutur Kapolri.

Menurut Kapolri, penurunan indeks persepsi terhadap HAM itu salah satu faktor penyebabnya adalah adanya masalah sumbatan komunikasi. Yang dimana, masyarakat pada dasarnya hanya ingin menyampaikan aspirasinya.

Namun, di sisi lain, pihak berwenang hendak menjalankan tugasnya untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

Penyerahan hadiah untuk Pemenang Lomba Orasi Unjuk Rasa Piala Kapolri Tahun 2021. (Foto: Polri TV).
Penyerahan hadiah untuk Pemenang Lomba Orasi Unjuk Rasa Piala Kapolri Tahun 2021. (Foto: Polri TV).

Karena itu, lanjut Kapolri, lomba orasi unjuk rasa ini sekaligus momentum untuk memberikan edukasi dan sosialisasi terhadap masyarakat maupun aparat terkait dengan pemenuhan hak asasi manusia dalam menyampaikan kebebasan berpendapat.

"Oleh karena itu di lapangan sering terjadi perbedaan dalam hal menanggapi. Di satu sisi masyarakat ingin menyampaikan ekspresi, namun di sisi lain tentunya kita juga melihat bahwa ekspresi ini kemudian dinilai oleh anggota akan berdampak dan ada risiko yang mengganggu stabilitas kamtibmas. Tentunya hal ini yang kemudian kita akan edukasi, kita berdayakan. Sehingga pada saat masyarakat melaksanakan hak kebebasan ekspresinya, salah satunya adalah unjuk rasa tetap bisa berjalan dengan baik. Namun ada satu hal yang harus kita jaga adalah bagaimana kemudian kegiatan tersebut tidak ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan yang akan mengarah pada hal-hal yang mengganggu stabilitas keamanan," papar Kapolri.

Kapolri juga menyinggung pesan dari Presiden Jokowi saat memberikan sambutan Apel Kasatwil beberapa waktu lalu terkait dengan penurunan indeks persepsi hak asasi manusia. Ketika itu, Jokowi memberikan pesan kepada Polri untuk melaksanakan pendekatan persuasif, dialogis, menghormati kebebasan berpendapat dan menyerap aspirasinya.

"Tentunya arahan dari Bapak Presiden kita tindaklanjuti dengan melakukan langkah-langkah yang akan memberikan edukasi pembelajaran bagi kita semua. Sehingga sumbatan-sumbatan komunikasi yang ada itu, kemudian bisa terbuka antara petugas di lapangan dan seluruh masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan berekspresinya dapat terjalin komunikasi," jelas Kapolri.

Di sisi lain, Kapolri mengungkap alasan lomba unjuk rasa ini diselenggarakan di Tugu Proklamasi. Hal itu merupakan bentuk penghormatan dari Founding Father Indonesia seperti Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Apalagi, mereka juga dikenal sebagai orator yang selalu mengobarkan semangat perjuangan Bangsa Indonesia.

"Dan tentunya hal ini juga yang kami harapkan dapat mengilhami rekan-rekan semua untuk bisa mengobarkan dan membangkitkan Semangat perjuangan HAM di Indonesia di kegiatan peringatan Hari HAM sedunia ini," kata Kapolri.

Tak lupa, Kapolri menyampaikan apresiasi kepada Komnas HAM, Kompolnas, elemen buruh, aktivis HAM, mahasiswa dan seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan lomba orasi unjuk rasa ini. Kegiatan ini, juga dinilai oleh dewan juri yang memiliki kapabilitas dan kompetensi.

Lomba orasi unjuk rasa ini, kata Kapolri , sangat disambut baik oleh masyarakat. Hal itu terbukti dari antusias peserta yang awalnya berjumlah 2.041. Kemudian dalam tahap proses seleksi menjadi 243 tim dan dipilih kembali dengan enam tim terbaik.

"Tentunya dalam kesempatan ini kita memberikan sub tema yang bebas, jadi seluruh rekan-rekan boleh memberikan kritikan saran masukan baik kepada Pemerintah, Kementerian, dan lembaga yang mungkin rekan-rekan rasa perlu dikritik, khususnya polisi. Jadi kami memang ingin, bahwa kegiatan ini tentunya akan menjadi evaluasi bagi kita semua, evaluasi bagi kami untuk bisa mendengar apa yang dirasakan oleh masyarakat dan tentunya itu menjadi bagian evaluasi yang akan terus kita perbaiki," tutup Kapolri.

 

BERITA TERKAIT