test

Fokus

Sabtu, 4 September 2021 18:06 WIB

Vaksinasi Merdeka Sukses, Kasus Covid-19 Jakarta Turun Drastis

Editor: Ferro Maulana

Program vaksinasi. (Foto: Dok Net)

PMJ NEWS -  Dalam beberapa satu pekan terakhir, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan. Penurunan ini disebut sebagai bukti keberhasilan penerapan PPKM secara ketat.

Rumah sakit Covid-19 di Rusun Nagrak dan Pasar Rumput yang menjadi tempat isolasi Covid-19 telah dikosongkan karena tidak ada pasien. 

Namun demikian, rusun itu akan tetap disiagakan bila terjadi lonjakan kasus di kemudian hari. 

Kabag Humas RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Mintoro Sumego, memastikan Rusun Nagrak dan Pasar Rumput tidak ditutup.

Rusun Nagrak, Cilincing yang dialihfungsikan menjadi RSD Khusus Covid-19. (Foto: PMJ News/Istimewa).
Rusun Nagrak, Cilincing yang dialihfungsikan menjadi RSD Khusus Covid-19. (Foto: PMJ News/Istimewa).

"Rumah sakit tidak ditutup, tapi dikosongkan sejak 30 Agustus karena pasiennya sudah tidak ada," ungkap Mintoro kepada wartawan, baru-baru ini. 

Sekarang, untuk sementara di dua lokasi tersebut tidak ada lagi perawatan pada pasien Covid-19. Jika ada pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan dapat langsung mendatangi Wisma Atlet Kemayoran.

"Semua tenga kesehatan dikembalikan ke Wisma Atlet," ucap Mintoro.

Masih dari keterangan Mintoro, Rusun Nagrak dan Pasar Rumput tetap disiagakan untuk mengantisipasi bila keadaan Covid-19 kembali memburuk seperti pada bulan Juli 2021.

Tower RSDC-19 Rumah Susun Pasar Rumput Jakarta Selatan. (Foto: Dok Net)
Tower RSDC-19 Rumah Susun Pasar Rumput Jakarta Selatan. (Foto: Dok Net)

"Saat ini hanya dilakukan penjagaan saja. Fasilitas itu (Rusun Nagrak dan Pasar Rumput) tidak ditutup. Tetap kami siagakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan kembali," ungkap Mintoro.

Sebagai infirmasi, Kogabwilhan I TNI mencatat sejak Rusun Nagrak beroperasi pada 28 Juni 2021 sampai 26 Agustus 2021. 

Total ada 9.415 orang yang menjalani isolasi di tempat tersebut. Dari angka itu, sebanyak 8.889 orang menyelesaikan masa isolasi dan 86 orang lainnya dirujuk ke RS lain.

Sementara itu di RSDC Rusun Pasar Rumput, sejak 18 Juni 2021 sampai 26 Agustus 2021, ada 1.081 orang yang menjalani isolasi di RSDC Rusun Pasar Rumput. 

Kabaharkam Polri bersama Panglima TNI dan jajarannya meninjau langsung pelaksanaan Isolasi Terpusat di RSUD Al-Ihsan dan Wisma Atlet Jalak Harupat. (Foto: PMJ News).
Kabaharkam Polri bersama Panglima TNI dan jajarannya meninjau langsung pelaksanaan Isolasi Terpusat di RSUD Al-Ihsan dan Wisma Atlet Jalak Harupat. (Foto: PMJ News).

Dari jumlah itu, sebanyak 941 orang menyelesaikan masa isolasi dan lima pasien dirujuk ke RS lain. 

Tinggal 900 Lebih Pasien Covid-19 yang Dirawat

Terpisah, Kepala Penerangan Kogabwilhan I, Kolonel Aris Mudian, menjelaskan, jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran terus menurun. Saat ini, ada 994 pasien yang dirawat.

"Jumlah pasien rawat inap sebanyak 994 orang," sambung Aris belum lama ini.

Jumlah itu terdiri dari 448 pasien pria dan 546 pasien wanita. Dieinya menyebutkan, para pasien tersebut masih dalam perawatan.

Lebih jauh, Aris mengungkapkan, jumlah pasien itu berkurang 28 orang dibandingkan hari sebelumnya. Menurutnya, pasien-pasien yang masih dirawat di RSDC Wisma Atlet berada di Tower 4, 5, 6, dan 7.

Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran terus bertambah. (Foto: PMJ News/Dok Net).
Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran terus bertambah. (Foto: PMJ News/Dok Net).

Jumlah ini menurun drastis ketimbang ketika ada lonjakan kasus Corona pada Juli lalu. Pada 15 Juli, katanya, ada 6.254 pasien yang dirawat di Wisma Atlet.

Terakhir, Aris pun berharap jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet terus menurun dan tak ada lagi tambahan pasien. Aris juga berharap pandemi Covid-19 segera teratasi.

"Yang jelas kita berharap semua cepat selesai. Khususnya di wilayah Jakarta," pungkasnya. 

Kasus di Jakarta Turun, Polda Metro Alihkan Vaksinasi ke Wilayah Penyangga

Setelah berhasil menggencarkan vaksinasi di wilayah Jakarta, Polda Metro Jaya telah mengalihkan vaksinasi Covid-19 ke daerah penyangga seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang. 

Hal itu dilakukan lantaran pencapaian vaksinasi Covid-19 di daerah penyangga ibu kota itu masih di bawah 70 persen dari angka yang ditargetkan sampai akhir September 2021.

Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Hendro Pandowo meninjau wilayah RW 06, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang, yang menerapkan mikro lockdown. (Foto: PMJ News).
Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Hendro Pandowo meninjau wilayah RW 06, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang, yang menerapkan mikro lockdown. (Foto: PMJ News).

Pernyataan tersebut dijelaskan oleh Wakapolda Metro Jaya Brigjen Hendro Pandowo dalam sambutannya saat memimpin apel Pergeseran Tim Vaksinasi Polres Penyangga Wilayah Hukum Polda Metro Jaya.

"Target kami pada akhir September 2021 capaian vaksinasi di daerah penyangga minimal 70 persen dosis pertama," tutur Hendro, di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya. 

Hendro melanjutkan demi mencapai angka yang ditargetkan, Polda Metro Jaya melakukan pergeseran tim vaksinasi Covid-19 ke daerah penyangga Jakarta tersebut. 

"Setelah berhasil di Jakarta kita lanjutkan di wilayah penyangga ibu kota," sambungnya. 

"Diharapkan proses vaksinasi berjalan dengan lancar dan dapat mencapai target tepat pada waktunya," urai Hendro menutup pembicaraan. 

Kemenkes Minta Masyarakat Tetap Waspada, Walaupun Angka Covid-19 Turun

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk tetap waspada menyikapi tren penurunan kasus Covid-19 yang semakin meningkat, khususnya di wilayah Jakarta. 

Alasannya, bisa saja tiba-tiba kasus Covid-19 kembali melonjak. 

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi. (Foto: PMJ News/Dok Net).
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi. (Foto: PMJ News/Dok Net).

Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memberikan contoh negara Jepang yang merupakan negara dengan vaksinasi tinggi namun tetap menghadapi lonjakan kasus Covid-19. 

“Bahkan lonjakan kasus Covid-19 lebih tinggi dari puncak kasus sebelumnya. Tercatat kasus terkonfirmasi sebelumnya 6.425 kasus dan saat ini menjadi 23.065 kasus,” tutur Nadia dalam siaran pers secara virtual, Rabu (1/9/2021). 

Di samping itu Amerika Serikat juga mengalami peningkatan kasus. Misalnya puncak kasus di negeri itu sempat menyentuh 250.000 per hari kemudian turun, kembali naik lagi 150.000.

Selain itu, angka perawatan sempat meningkat 116.235 dan kemudian turun kembali 87.000. Negara lain yang mengalami hal yang sama yakni Inggris dan Israel. 

"Meski keempat negara tersebut cakupan vaksinasi dosis lengkap cukup tinggi, AS itu mencapai 51 persen, Israel 62 persen, Inggris 62 persen dan Jepang 43 persen, kasus Covid-19 sedang meningkat," paparnya. 

Nadia menjelaskan pengendalian mobilitas melalui PPKM dapat mengendalikan penyebaran virus. Tetapi, juga diingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. 

"Mobilitas sudah dilonggarkan, meski demikian tetap menyadari dan waspada akan adanya Covid-19. Disiplin menerapkan protokol kesehatan wajib dilaksanakan," ungkapnya.

Seluruh Kapolda Bisa Tiru Konsep Vaksinasi Merdeka

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo memuji program vaksinasi Merdeka, sehingga meminta seluruh Kapolda meniru konsep tersebut.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri syukuran HUT Polwan ke-73. (Foto: PMJ News/YouTube Divisi Humas Polri).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: PMJ News/YouTube Divisi Humas Polri).

"Saya berikan apresiasi atas ide-idenya. Thanks Pak Fadil dan Pangdam yang bantu sekuat tenaga, terima kasih seluruh relawan yang telah berkontribusi," ujar Kapolri baru-baru ini. 

Kapolri melanjutkan, target vaksinasi yang diberikan Presiden untuk DKI Jakarta sebesar 1 juta. Listyo mengaku ia saat itu langsung menggelar rapat koordinasi bersama Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memikirkan cara mempercepat vaksinasi.

Kapolri membeberkan, Kapolda Metro Jaya memberikan ide mendirikan Vaksinasi Merdeka. Harapannya, capaian vaksin dosis pertama 100 persen.

Menurut dia, semua berkat pengorganisasian, dan merekrut relawan-relawan yang mau berpartisipai sehingga menyentuh level terbawah.

"Di tingkat 900 RW dengan dibantu kekuatan kurang lebih 3.000 lebih tim relawan yang sudah direkrut sehigga pencapaian bisa tercapai," ucap Listyo

Kapolri menekankan ini bukan capaian akhir, tapi batu lompatan untuk mewujudkan Jakarta mencapai kekebalan komunal.

BERITA TERKAIT