test

Kesehatan

Rabu, 28 Juli 2021 10:05 WIB

Tak Merasakan Efek Samping Usai Vaksinasi, Begini Kata Ahli Kesehatan

Editor: Hadi Ismanto

Satgas Penanganan Covid-19 menyebut WNA bisa mendapatkan vaksin gratis dengan syarat tertentu. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi).

PMJ NEWS - Setelah menjalani vaksinasi Covid-19, tidak sedikit orang yang mengalami efek samping. Namun, ada pula orang-orang yang tak merasakan apa pun setelah vaksinasi.

Beberapa efek samping vaksinasi yang umum dikeluhkan adalah pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri di area suntikan. Beberapa efek samping lain yang juga kerap dilaporkan adalah demam, sakit kepala, lelah, nyeri otot, mual, dan menggigil.

Sejumlah pihak menilai kemunculan efek samping mengindikasikan bahwa sistem imun sedang "belajar" melawan virus corona. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan mengenai tingkat perlindungan yang dimiliki oleh orang-orang yang tak merasakan efek samping.

Terkait hal ini, profesor penyakit menular dari Vanderbilt University Medical Center William Schaffner MD mengungkapkan tidak ada hubungan langsung antara efek samping dan perlindungan terkait vaksinasi.

Menurut dia, baik yang merasakan efek samping atau tidak, sama-sama bisa mendapatkan perlindungan dari vaksin Covid-19. "Tak ada hubungan langsung antara efek samping dan proteksi," ujar Prof Schaffner seperti dilansir Medical News Today, Selasa (27/7/2021).

Dalam uji coba vaksin Covid-19 mRNA misalnya, efektivitas perlindungan yang diberikan bisa mencapai lebih dari 90 persen. Hanya kurang dari 10 persen partisipan yang mendapatkan perlindungan sebagian atau tak mendapatkan perlindungan sama sekali.

Prof Schaffner menjelaskan, salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuk atau tidaknya perlindungan setelah vaksinasi adalah kondisi tubuh penerimanya.

Tubuh orang-orang yang memiliki gangguan sistem imun mungkin tak dapat membangun proteksi terhadap virus corona secara optimal setelah vaksinasi.

Prof Schaffner juga menyoroti peran obat-obatan. Beberapa jenis obat seperti obat imunosupresan dan beberapa obat dalam terapi kanker dapat memberikan dampak negatif terhadap efektivitas vaksin Covid-19.

Beberapa ilmuwan menyarankan tes antibodi untuk mengukur apakah vaksin Covid-19 berhasil membangun kekebalan terhadap SARS-CoV-2 atau tidak.

Akan tetapi, Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat tak menyarankan tes antibodi untuk mengevaluasi kadar kekebalan penerima vaksin terhadap Covid-19.

Alasannya, FDA khawatir bila hasil tes antibodi tersebut dapat memunculkan perilaku yang santai dan abai terhadap protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Bila hal ini terjadi, penyebaran Covid-19 bisa meningkat.

BERITA TERKAIT