test

Olahraga

Selasa, 20 April 2021 08:08 WIB

Gabung ESL, Begini Kecaman Legenda MU untuk 6 Klub Liga Inggris

Editor: Ferro Maulana

Gary Neville. (Foto: Dok Net)

PMJ NEWS -  Legenda Manchester United (MU) Gary Neville mengecam enam klub Premier League yang setuju menjadi bagian dari 12 tim pendiri Liga Super Eropa (ESL).

Bahkan, Neville meminta klub-klub Liga Utama Inggris yang menjadi bagian ESL dijatuhi hukuman.

“Kurangi poin mereka semua, tempatkan mereka di tingkat liga yang paling bawah, dan ambil seluruh uang mereka,” terang Neville menegaskan.

Untuk diketahui, Arsenal, Chelsea, Manchester United, Manchester City, Liverpool, dan Tottenham Hotspur adalah enam klub yang tergabung menjadi pendiri ESL.

Sementara itu, keenam klub tersebut bergabung dengan raksasa Eropa lainnya, antara lain Real Madrid, AC Milan, Inter Milan, Barcelona, Atletico Madrid, dan Juventus.

Walaupun bekas klubnya terlibat, Neville tak segan mengatakan bahwa tidak senang dengan langkah yang diambil oleh The Red Devils.

Mantan bek Timnas Inggris tersebut turut menyebut Setan Merah dan klub Inggris lainnya serakah dengan bergabung dengan ESL.

“Saya muak, terutama dengan Manchester United dan Liverpool. Mereka melarikan diri ke kompetisi di mana mereka tidak bisa terdegradasi? Ini adalah aib,” ungkap Neville.

“Ini semua murni keserakahan, mereka penipu. Pemilik Manchester United, Liverpool, Chelsea, dan Manchester City tidak ada sangkut pautnya dengan sepakbola di negeri ini. Itu semua benar-benar lelucon,” jelasnya menambahkan.

Adapun pembicaraan terkait ESL sebenarnya sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, akan tetapi baru diresmikan sekarang setelah adanya kesepakatan dengan pihak investor.

Investor tersebut yaitu sebuah bank Wall Street, JP Morgan senilai 4,6 miliar Poundsterling (atau setara Rp 92 triliun) untuk membentuk kompetisi baru pesaing Liga Champions.

Secara garis besar, tujuan dari LSE sendiri adalah untuk mendongkrak perekonomian klub yang bergabung usai sebelumnya sempat berantakan akibat pandemi Covid-19.

Solusi yang diberikan oleh UEFA dinilai oleh klub pendiri ESL tak menyelesaikan masalah ekonomi klub-klub Eropa. 

 

 

BERITA TERKAIT