test

News

Minggu, 18 April 2021 07:07 WIB

Keistimewaan Ramadhan, Tingkatkan Ketakwaan dan Kepedulian Sosial

Editor: Ferro Maulana

Bulan Ramadhan. (Foto: Dok Net/ Ilustrasi)

PMJ NEWS -  Rasulullah SAW berpidato di hadapan para sahabatnya, tentang keistimewaan Ramadhan, serta anjuran untuk meningkatkan penghambaan kepada Allah SWT sekaligus kepedulian sosial.

Yang menarik, Rasulullah SAW menggunakan redaksi sapaan "ya ayyuhannas" (wahai manusia) saat mengawali pidatonya, yang menandakan bahwa pesan itu berlaku umum bagi seluruh umat, bukan kaum Muslimin saja.

Berikut isi lengkap pidato tersebut: "Wahai manusia, sungguh bulan agung dan penuh berkah telah menaungi kalian. Bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.

"Pada bulan itu, Allah SWT menjadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan qiyam atau salat di malam harinya sebagai ibadah sunah. Siapa yang mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan suatu kebajikan, maka nilainya sama dengan mengerjakan kewajiban di bulan lain. Siapa yang mengerjakan suatu kewajiban dalam bulan Ramadan tersebut, maka sama dengan menjalankan tujuh puluh kewajiban di bulan lain."

"Ramadhan itu adalah bulan kesabaran. Sedangkan ketabahan dan kesabaran, balasannya adalah surga. Ramadhan merupakan bulan pertolongan. Pada bulan itu rezeki orang-orang mukmin ditambah."

"Siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa di bulan itu, maka ia akan diampuni dosanya, dibebaskan dari api neraka. Orang itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tersebut. Sedangkan, pahala puasa bagi orang yang melakukannya, tidak berkurang sedikit pun."

Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah SAW, tak semua dari kami memiliki makanan untuk berbuka bagi orang lain."

Rasulullah menjawab, "Allah SWT memberikan pahala kepada orang yang memberikan sebutir kurma, atau seteguk air, atau seteguk susu."

Nabi Muhammad SAW melanjutkan, "Dia lah Ramadhan, bulan yang permulaannya dipenuhi dengan rahmat, periode pertengahannya dipenuhi dengan ampunan, pada periode terakhirnya merupakan pembebasan manusia dari azab neraka."

"Barangsiapa yang meringankan beban pekerjaan pembantu-pembantu rumah tangganya. Niscaya Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya dan membebaskannya dari api neraka."

"Oleh karena itu dalam bulan Ramadhan ini, hendaklah kamu sekalian dapat meraih empat bagian. Dua bagian pertama untuk memperoleh ridhamu Tuhanmu dan dua bagian lain adalah sesuatu yang kamu dambakan."

"(Untuk meraih) dua bagian yang pertama, hendaklah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan memohon ampunan kepada-Nya. (Untuk meraih) dua bagian yang kedua hendaklah memohon (dimasukkan ke dalam) surga dan berlindung dari api neraka."

"Siapa yang memberi minuman kepada orang yang berpuasa, niscaya Allah SWT memberi minum kepadanya dari telagaku, suatu minuman yang seseorang tidak akan merasa haus dan dahaga lagi sesudahnya, sehingga ia masuk ke dalam surga." (Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah: 1780; al-Baihaqi dalam Syuab al-Iman: 3455).

Hadits itu dimuat juga dalam kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama terkenal, antara lain: Muhammad Yusuf al-Kandahlawi dalam kitab Hayah al-Shahabah, III/400401, Imam al-Munzdiri dalam kitab al-Targhib wa al-Tarhib, I/1617, Syekh Abdul Aziz bin Abdullah bin Abdurrahman bin Baz dalam kitab Majmu Fatawa wa Maqalat Mutanawwiah, XV/4445. Prof. Hasbi al-Shiddiqi dalam Pedoman Puasa.)

BERITA TERKAIT