test

Fokus

Minggu, 7 Maret 2021 13:38 WIB

Mutasi Virus Baru Corona B117, Apakah Lebih Berbahaya?

Editor: Hadi Ismanto

Mutasi Virus Baru Corona B117 tidak membuat kondisi pasien lebih memburuk. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi)

PMJ NEWS - Mutasi virus baru corona B117 sudah masuk ke Indonesia. Hal ini terbukti dari ditemukannya dua kasus di Karawang, Jawa Barat. Keduanya yang kini telah dinyatakan sembuh itu diketahui pernah berpergian ke luar negeri.

Terkait hal ini, Presiden Jokowi meminta masyarakat tidak khawatir atas ditemukannya kasus mutasi Corona varian baru B117. Dia mengklaim varian virus ini tak lebih berbahaya dari sebelumnya.

"Saya mengimbau bapak, ibu, saudara semuanya untuk tidak perlu khawatir karena ditemukannya dua kasus positif Covid-19 dengan mutasi virus dari Inggris atau B117," tegas Jokowi dalam video yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/3/2021).

Jokowi juga memastikan belum ada penelitian yang menyebut varian ini lebih mematikan dari virus corona awal. "Belum ada penelitian yang menunjukkan varian lebih mematikan," ujarnya.

Presiden menyarankan masyarakat cukup menjalankan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, hingga menjaga jarak. Apalagi upaya itu dibarengi dengan percepatan vaksinasi.

"Mari kita tetap berdisiplin menjalankan protokol kesehatan dengan ketat seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang semakin cepat," ucapnya.

Fakta-fakta mutasi virus Corona B117

Mutasi virus corona B117 pertama kali ditemukan di Inggris dan telah menyebar ke lebih dari 90 Negara, termasuk Indonesia. Meski dinilai cepat menular, varian ini tidak membuat kondisi pasien lebih memburuk.

Mutasi Virus Baru Corona B117 tidak membuat kondisi pasien lebih memburuk. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi).
Mutasi Virus Baru Corona B117 tidak membuat kondisi pasien lebih memburuk. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi).

Gejala terpapar varian baru virus Corona B117

Mutasi virus Corona Baru B117 tidak menyebabkan kondisi pasien memburuk. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Fifi).
Mutasi virus Corona Baru B117 tidak menyebabkan kondisi pasien memburuk. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Fifi).

Varian virus Corona yang pertama kali ditemukan di Inggris ini yang diyakini 70 persen lebih menular. Virus ini juga merebak di Singapura dan India. Apa saja gejala pasien Covid-19 yang terkena varian Corona B117 ini?

1. Kelelahan dan merasa lesu
Para pakar Inggris menemukan pasien Corona baru-baru ini lebih umum mengalami gejala Covid-19 kelelahan di awal terpapar. Kelelahan akibat infeksi Covid-19 varian baru ini disertai dengan rasa pusing.

2. Mual hingga pusing
Selain itu, gejala Covid-19 neurologis seperti pusing, kelelahan, hingga mual juga ditemukan pada pasien Corona Inggris. Sulit membedakan gejala ini dengan penyakit lainnya lantaran bisa juga dipicu kondisi lain.

3. Nyeri otot
Varian baru Corona B117 Inggris juga membuat para pasien mengalami nyeri otot. Sebenarnya, penyebab nyeri otot bisa terjadi karena myalgia. Kondisi saat virus menyerang serat otot dan lapisan jaringan penting.

Adanya peradangan secara luas juga bisa menyebabkan nyeri sendi, rasa lemah dan nyeri tubuh selama terpapar.

Selain tiga gejala tersebut, ada gejala-gejala Covid-19 lain yang ditemukan di Inggris antara lain:

1. Sakit (radang) tenggorokan
2. Diare
3. Konjungtivitis (mata merah)
4. Sakit kepala
5. Ruam pada kulit
6. Perubahan warna (discolouration) pada jari tangan dan kaki.

Cara mencegah penularan mutasi Virus Corona B117

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).

Pemerintah telah membuat kebijakan dalam mencegah penyebaran mutasi virus Corona B117 dari Inggris yang terdeteksi sudah masuk ke Indonesia bertepatan dengan setahun pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.

"Tentunya penguatan protokol kesehatan 3M dan deteksi dini dengan penguatan testing, peningkatan pelacakan kasus dan isolasi," terang Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, Kamis (4/3/2021).

Lebih jauh Nadia menuturkan, vaksin yang sekarang digunakan pemerintah masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus tersebut. Namun, ia berharap masyarakat juga semakin meningkatkan kewaspadaan.

"Virus ini lebih cepat menular, namun tidak menyebabkan bertambah parahnya penyakit," pungkasnya.

Vaksin mampu lawan mutasi Virus Corona B117

Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito. (Foto: PMJ News/Setpres).
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito. (Foto: PMJ News/Setpres).

Satgas Penanganan Covid-19 memastikan vaksin yang dimiliki Indonesia mampu mengatasi mutasi baru virus Corona B117. Varian ini masuk masuk ke Tanah Air melalui dua orang TKW asal Karawang, Jawa Barat.

"Pemerintah memastikan vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan di Indonesia masih efektif dalam melawan mutasi virus Corona B117," ujar Juru Bicara Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (4/3/2021).

Dengan keyakinan vaksin mampu melawan virus Corona B117, Wiku mengimbau agar masyarakat tidak khawatir secara berlebihan. Pasalnya, efikasi atau kemanjuran vaksin dapat digunakan untuk strain baru dari Inggris ini.

“Oleh karena itu kami meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir, terkait dengan dampak masuknya varian baru Covid-19, B 117 terhadap efikasi vaksin,” tuturnya.

Meskipun begitu, Wiku tetap mengingatkan masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan saat melakukan aktifitas sehari-hari.

"Kami meminta kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19,” tutupnya.

Bandara Soetta terapkan prokes bagi penumpang pesawat

Situasi di Bandara Internasional Soekarno Hatta. (Foto: PMJ News/Hadi).
Situasi di Bandara Internasional Soekarno Hatta. (Foto: PMJ News/Hadi).

Menindaklanjuti imbauan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyebut mutasi virus corona B117 telah masuk ke Indonesia. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta melakukan antisipasi penyebaran virus baru itu.

Langkah antisipasi yang dilakukan otoritas kesehatan bandara dengan tetap menerapkan ketentuan sesuai dengan Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 8 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional dalam Masa Pandemi Covid-19.

Berikut beberapa protokol kesehatan yang harus dijalani warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) pengguna pesawat yang memasuki Indonesia:

- WNI/WNA menunjukkan hasil tes negatif RT-PCR di negara asal yang sempelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 sebelum jam keberangkatan dan dilampirkan pada saat pemeriksaan atau aplikasi elektronik health alert card (e-HAC) internasional.

- Pada saat kedatangan, dilakukan tes ulang RT-PCR dan diwajibkan menjalani karantina terpusat selama 5x24 jam.

- Bagi WNI, yaitu pekerja migran Indonesia, pelajar/mahasiswa, atau pegawai pemerintah yang menjalani dinas luar negeri, menjalani karantina di Wisma Pademangan, Jakarta Utara, dengan biaya ditanggung pemerintah.

- Bagi WNA termasuk diplomat asing, di luar kepala perwakilan asing dan keluarganya, menjalani karantina di tempat yang mendapat sertifikasi oleh Kementerian Kesehatan, biaya ditanggung mandiri.

- Setelah WNI/WNA menjalani karantina selama 5x24 jam, dilakukan pemeriksaan RT-PCR kembali.

- WNI/WNA dengan hasil negatif saat pemeriksaan ulang diperkenankan melanjutkan perjalanan dan dianjurkan isolasi mandiri selama 14 hari.

- Bagi WNI yang positif saat pemeriksaan ulang, dilakukan perawatan di rumah sakit dengan biaya ditanggung pemerintah, sedangkan bagi WNA, biaya ditanggung mandiri.

BERITA TERKAIT