test

News

Jumat, 12 Februari 2021 14:25 WIB

Ada Vaksin, 3M dan 3T Tetap Menjadi Kunci Tekan Penyebaran Covid-19

Editor: Fitriawan Ginting

Saat program tes swab gratis di Polsek Gambir. (Foto: PMJ News).

PMJ NEWS - Di libur Imlek ini, pemerintah tetap mengingatkan untuk tidak keluar rumah atau liburan jika tidak terlalu penting. Melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, pentingnya tetap menjaga protokol kesehatan 3M (menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker) dan 3T (testing, tracing, treatment), kendati program vaksinasi sudah berjalan.

Juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, vaksinasi hanya bentuk intervensi kesehatan, agar mencapai kekebalan kelompok dengan target sasaran 181,5 juta penduduk.

"Kita cukup bahagia hari ini kita bisa memvaksinasi tenaga kesehatan sampai 1 juta lebih. Untuk menekan pandemi Covid-19, pemerintah tidak hanya mengimbau melalui penegakan disiplin 3M namun juga memperkuat 3T," tegas Nadia dalam Dialog bertema `3M+3T: Jurus Jitu Atasi Pandemi` yang diselenggarakan KPCPEN pada Kamis (11/2).

Nadia menjelaskan hingga saat ini Indonesia sudah memiliki 630 laboratorium pemeriksa tes PCR, namun tidak merata di seluruh Indonesia.

"Sehingga kita harus meningkatkan tes kita. WHO sendiri sudah merekomendasikan screening menggunakan tes rapid Antigen untuk mendiagnosa Covid-19," sambung dia.

Ahli Epidemiologi FKM UI Syahrizal Syarif MPH menjelaskan, tes rapid antigen memang disetujui WHO sebagai alat diagnosis dalam keadaan tertentu, sensitivitasnya juga di atas 80 persen dan spesifitas di atas 97 persen.

Tujuan penggunaan tes rapid antigen ini membantu secara cepat mendeteksi penularan dan dengan begitu pemerintah bisa dengan cepat menelusuri kontak-kontak pasien.

"Saya mendukung langkah pemerintah memberlakukan tes rapid antigen sebagai alat diagnostik. Situasi ini memang akan meningkatkan laporan kasus, namun seperti kata Menteri Kesehatan, kita jangan panik kasus harian kita nanti meningkat," papar Syahrizal.

BERITA TERKAIT