test

Politik

Jumat, 25 Desember 2020 16:45 WIB

Ketua MPR: Kesedihan Akan Pandemi Berlanjut Sampai Paruh Pertama 2021

Editor: Ferro Maulana

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: Dok Net)

PMJ NEWS -  Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan rampungnya uji coba vaksin Covid-19 dan persiapan vaksinasi di beberapa negara belum memberi harapan pulihnya dunia dari pandemi. Tetapi, kesedihan dan rasa takut akan pandemi Covid-19 dipastikan masih terus berlanjut.

Bamsoet memprediksi kondisi itu setidaknya terjadi hingga paruh pertama 2021 yang akibat ketidakseimbangan antara kapasitas produksi vaksin Covid-19 dengan kebutuhan dunia.

"Kesedihan dan takut akan pandemi Covid-19 dipastikan berlanjut setidaknya hingga paruh pertama 2021," ungkap Bamsoet dalam pernyataan resminya secara tertulis di Jakarta, Jumat (25/12/2020).

Kebutuhan Vaksin Covid-19

Menurut total populasi dunia tercatat ada 7,8 miliar jiwa. Untuk vaksinasi minimal dibutuhkan 16 miliar dosis vaksin Covid-19. Sedangkan kapasitas produksi global hingga 2021 diperkirakan hanya 8,4 miliar dosis.

Kebutuhan riil minimum vaksin Covid-19 di Indonesia juga cukup besar. Saat ini jumlah penduduk Indonesia mencapai 268,5 juta jiwa. Maka kebutuhan riil minimum akan vaksin Corona sebanyak 350 juta dosis vaksin.

"Asumsinya 70 persen dari total penduduk Indonesia harus dua kali disuntik vaksin Covid-19 agar tercapai target kekebalan komunitas atau herd immunity," paparnya. 

Sedangkan, di penghujung tahun 2020 pemerintah baru mengamankan 270 juta dosis vaksin dari sejumlah produsen. Walaupun tidak mudah, semua pihak berharap pemerintah mampu memenuhi kebutuhan minimum itu.

"Jelas bahwa ini bukanlah pekerjaan yang mudah karena vaksin Covid-19 kini menjadi produk kesehatan yang sangat dibutuhkan dan diperebutkan oleh semua negara," imbuhnya. 

Seluruh pihak berharap agar target minimal dari vaksinasi bisa terwujud. Alasannya, pencapaian itu akan membangkitkan kepercayaan diri masyarakat. Sekaligus menjadi modal dasar bersama untuk segera bekerja memulihkan perekonomian keluar dari zona resesi.

BERITA TERKAIT