Selasa, 2 Juni 2020 09:04 WIB
Ini Penjelasan Medis Penggunaan Masker Tak Disarankan Saat Jogging
Editor: Hadi Ismanto
PMJ - Saat ini sebagian orang masih ragu untuk melakukan aktivitas olahraga luar ruangan, seperti Jogging. Hal tersebut disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang belum juga mereda.
Sebagai solusinya, mereka harus menggunakan masker saat berolahraga. Penggunaan masker memang bisa dianjurkan untuk memperkecil risiko penularan virus corona.
Sayangnya, belum banyak yang mengetahui bahwa jogging atau berolahraga dengan menggunakan masker justru akan memperburuk sistem pernapasan manusia.
Seperti dilansir laman Fox News, Selasa (2/6/2020), seorang pria di Wuhan, China mengalami paru-paru kolpas atau pneumotorak setelah rutin jogging menggunakan masker. Berikut penjelasan kenapa hal ini bisa terjadi.
Saat berolahraga seperti jogging, detak jantung manusia akan lebih cepat berdetak. Permasalahannya adalah ketika detak jantung naik, maka manusia akan lebih sulit untuk bernapas. Kondisi ini akan diperparah jika pelari menggunakan masker.
Terutama jika pelari menggunakan masker bedah dan masker kain. Masker ini memang sangat baik menyaring udara bahkan memperkecil penyebaran virus Corona COVID-19. Namun, masker ini juga mudah menjadi lembab dan berat karena keringat.
Berolahraga seperti jogging menggunakan masker sebenarnya boleh saja dilakukan. Asalkan tidak memakai masker bedah atau kain. Melainkan menggunakan masker khusus olahraga. Masker N95 bisa juga digunakan untuk berolahraga ketika polusi sedang tinggi.
Tapi risiko dari masker N95 ini tetap masih ada. Kemungkinan terburuknya, pelari justru akan mengalami hiperventilasi. Kondisi ketika pernapasan menjadi cepat atau dalam yang abnormal dan menyebabkan turunnya tekanan darah.(Hdi)