test

Hukrim

Selasa, 24 November 2020 13:55 WIB

Anaknya Lakukan LGBT, Orangtua Ini Tega Tembak Tetangganya Hingga Tewas

Editor: Ferro Maulana

Insiden penembakan. (Foto: Ilustrasi/ PMJ News/ FIF)

PMJ – Warga Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, digegerkan dengan aksi penembakan sesama masyarakat sipil. Korban tewas di TKP dengan luka tembak parah di kepala.

Adapun pelaku berinisial T (40), warga setempat. Sementara, korban yaitu K (43) yang tak lain merupakan tetangga pelaku sendiri. Peristiwa tersebut bermula saat kedua belah pihak bermaksud menyelesaikan persoalan yang terjadi di antara keluarga T dan K di Masjid Nurul Iman yang tak jauh dari rumah mereka, pada Senin (24/11/2020) kemarin.

Musyawarah itu ditengahi perangkat desa yang dipimpin langsung kepala desa setempat. Pada saat musyawarah akan digelar, pelaku emosi lantaran keluarga korban yang hadir hanya tiga orang. Pelaku pun marah-marah karena menilai keluarga korban tak menghargainya.

Kasubag Humas Polres OKI AKP Iryansyah menuturkan pelaku menembak korban yang tengah duduk di depan masjid dan mengenai kepala bagian samping tembus ke rongga kepala. Korban tewas di lokasi kejadian.

Panik, pelaku langsung kabur. Karena dikejar, pelaku kembali menembakkan senjata api rakitan ke udara sebanyak satu kali sehingga mengurungkan niat masyarakat mengejarnya.

Lebih jauh AKP Iryansyah mengatakan petugas masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Sementara barang bukti yang diamankan berupa pakaian korban saat peristiwa itu terjadi.

"Korban tewas di tempat karena luka tembak di kepala. Kejadiannya di Masjid desa mereka," ungkap Iryansyah, Selasa (24/11/ 2020).

Menurut AKP Iryansyah, permasalahan antara korban dan pelaku berawal saat anak gadis keduanya berpacaran sesama jenis atau LGBT. Kedua gadis itu ribut karena anak korban memukul anak pelaku yang menyebabkan luka memar.

Kemudian, keluarga pelaku tak terima dan mengadu ke pemerintahan desa untuk diselesaikan. Tetapi, saat negosiasi, keluarga korban hanya dihadiri tiga orang saja yang membuat pelaku kesal.

"Persoalan awalnya anak gadis korban dan pelaku LGBT, tapi ribut dan ada penganiayaan. Keluarga pelaku memperkarakan kasus itu ke kepala desa dan ketika hendak musyawarah itulah terjadi penembakan," pungkasnya.(Fer)

BERITA TERKAIT