test

News

Selasa, 1 Januari 2019 16:08 WIB

Alat Berat Sulit Masuk, Pencarian Korban Longsor Sukabumi Dilakukan Dengan Cara Manual

Editor: Redaksi

Evakuasi korban longsor Sukabumi. (foto: Instagram BNPB)
PMJ – Tindakan evakuasi yang terus dilakukan untuk mencari korban longsor di Kampung Cigarehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Cisolok, Sukabumi, terkendala minimnya alat berat. Hal tersebut diungkapan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mengatakan bahwa pencarian korban hingga saat ini hanya dilakukan dengan cara manual. BNPB menjelaskan bahwa alat berat yang dimiliki kesulitan untuk memasuki lokasi longsor "Pencarian masih dilakukan secara manual karena alat berat sulit didatangkan ke lokasi bencana," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/1/2019). Selain lokasi yanag sulit didatangi, macetnya jalan yang disebabkan karena banyak warga yang berdatangan ke lokasi longsor untuk melihat kondisi, serta membantu kerabatnya yang menjadi korban menjadi penyebab lain sulitnya mendatangkan alat berat ke lokasi. Padahal BNPB sudah menyiapkan tiga unit alat berat untuk membantu evakuasi korban. "Akses jalannya yang sempit, berbukit dan medannya berat. Kondisi jalan yang sempit menyebabkan bantuan, baik personel SAR, logistik, ambulans, dan sebagainya terhambat kemacetan," terang Sutopo. Longsor yang terjadi pada Senin malam, (3112/2018), sekitar pukul 17.30 WIB itu disebabkan hujan deras mengguyur desa. Hujan deras mengakibatkan terjadinya aliran permukaan di areal hutan dan persawahan dari perbukitan di lokasi kejadian. Aliran air kemudian menyebabkan material perbukitan meluncur menuruni lereng dan menimbun 30 rumah. Proses evakuasi juga terkendala faktor alam seperti kondisi tanah yang rapuh terurai serta berlumpur akibat hujan. Dari data sementara BNPB pada Selasa (1/1/2019) siang, tercatat jumlah korban dengan rincian 15 orang tewas, 5 orang luka-luka dan 31 orang belum ditemukan. Selain itu, ada 61 orang korban selamat yang ditempatkan di pengungsian. (BHR)

BERITA TERKAIT