test

News

Rabu, 2 Januari 2019 18:07 WIB

BNPB Jelaskan Penyebab Longsor di Desa Sinaresmi Sukabumi

Editor: Redaksi

Kepala BNPB Sutopo Purwo Nugroho (Foto: Istimewa)
PMJ - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan penyebab terjadinya longsor di Desa Sinaresmi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Masih dari keterangan Sutopo, lokasi tersebut dimanfaatkan oleh warga untuk pertanian dan posisinya miring membuatnya mudah longsor. "Kemiringan lereng termasuk terjal, karena lebih dari 30 persen. Materi penyusunnya tanah berpori, mudah menyerap air dan gembur, sehingga memang mudah longsor," terang Sutopo dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (2/01/2019). Sutopo kembali menjelaskan, tanah yang berada di lokasi longsor pada dasarnya memang subur, sehingga dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk pertanian. Namun melihat karakter lerengnya, seharusnya kawasan tersebut untuk konservasi. Menurut Sutopo, longsor yang terjadi pada Senin (31/12/2018) sore disebabkan oleh hujan dengan intensitas rendah selama beberapa hari sebelumnya. "Hujan terus menerus selama beberapa hari. Diduga sudah ada retakan di puncak bukit, tetapi masyarakat sekitar tidak tahu. Tanaman yang tumbuh di puncak bukit adalah tanaman tahunan dan musiman," ujarnya. Sutopo menjelaskan hujan dengan intensitas rendah yang terjadi terus menerus akhirnya memicu longsor. Berdasarkan analisis satelit, panjang mahkota longsor mencapai 800 meter dengan luas mencapai delapan hektar. "Ketebalan longsoran bervariasi, tetapi ada yang mencapai lebih dari 10 meter," ujarnya. Diberitakan sebelumnya, bencana longsor menyebabkan 30 rumah tertimbun dan 32 kepala keluarga atau 101 jiwa terdampak. Hingga Rabu pukul 13.00 WIB, 15 orang ditemukan meninggal dunia dan 11 diantaranya telah teridentifikasi. Selain itu, 20 orang masih hilang, tiga orang luka-luka, sementara 63 orang ditemukan selamat. (FER).

BERITA TERKAIT