test

News

Sabtu, 18 Mei 2019 21:35 WIB

Polres Jakbar Gelar Patroli Gabungan

Editor: Redaksi

Patroli blue light untuk antisipasi balapan liar, 3-C dan kejahatan lainnya. (foto: PMJ)
PMJ – Kabag Ops Polres Metro Jakarta Barat AKBP Wuryanto memimpin giat Apel Gabungan Cipta Kondusif di Halaman Polres Metro Jakarta Barat, Sabtu (18/05/19) dini hari. [caption id="attachment_25695" align="aligncenter" width="1280"] Apel untuk patroli blue light untuk antisipasi balapan liar, 3-C dan kejahatan lainnya. (foto: PMJ)[/caption] AKBP Wuryantoro dalam arahannya mengatakan bahwa apel cipta kondusif ini adalah apel untuk kesiapan anggota gabungan dalam tugas patroli blue light, antisipasi balapan liar, 3-C dan kejahatan lainnya serta blue light. [caption id="attachment_25696" align="aligncenter" width="1280"] Patroli blue light untuk antisipasi balapan liar, 3-C dan kejahatan lainnya. (foto: PMJ)[/caption] "Adapun dalam operasi kali ini dengan sasaran berbagai tindak kejahatan jalanan seperti Curat, Curas, Curanmor, Balap Liar, Tawuran, Geng Motor, Begal ,Premanisme, Narkoba, orang-orang yang dicurigai, serta operasi Sajam, Senpi dan Handak," terang AKBP Wuryanto di Halaman Polres Metro Jakarta Barat, Sabtu (18/05/19) dini hari. [caption id="attachment_25697" align="aligncenter" width="1280"] Patroli blue light untuk antisipasi balapan liar, 3-C dan kejahatan lainnya. (foto: PMJ)[/caption] AKBP Wuryanto menjelaskan kalau apel gabungan cipta kondusif ini melibatkan TNI, Polda Metro Jaya dan juga dari Polres Metro Jakarta Barat. Selesai apel malam dan pembagian tugas maka petugas yang sudah terploting langsung berangkat ke lokasi masing-masing. [caption id="attachment_25698" align="aligncenter" width="1280"] Patroli blue light untuk antisipasi balapan liar, 3-C dan kejahatan lainnya. (foto: PMJ)[/caption] AKBP Wuryanto menuturkan operasi cipta kondusif juga sekaligus menanggapi  berkembangnya di media sosial adanya pelaku begal yang marak di bulan Ramadan ini. "Kami mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya karena sebagian besar video yang berkembang di media sosial merupakan kasus terdahulu dan sudah dalam penanganan pihak kepolisian," tegasnya. (BHR)

BERITA TERKAIT