test

News

Selasa, 28 Mei 2019 09:11 WIB

Waspada! Peneliti: Video Juga Bisa Dipalsukan Mirip Nyata dengan Teknologi Canggih

Editor: Redaksi

Kabar hoax yang sesatkan publik. (Foto : PMJ/FIF).
PMJ - Para ilmuwan dari Samsung AI Center serta Institut Sains dan Teknologi Skolkovo yang bermarkas di kota Moskow, Rusia, menemukan cara membuat video yang tampak realistis padahal sebenarnya palsu. Peneliti menjelaskan hal itu dalam sebuah makalah yang diterbitkan kepada arXiv, sebuah layanan pra-cetak akademik online. Untuk diketahui, peneliti menggunakan foto dan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat video palsu. Trik dalam membuatnya cukup menggunakan satu foto dengan sistem kecerdasan buatan yang terlatih. Peneliti mengklaim bisa menghidupkan satu atau beberapa foto orang dengan terlebih dahulu melatih sistem AI pada set data video. Sehingga dapat mempelajari tentang poin-poin penting terhadap wajah. Sistem AI dapat menghasilkan video yang menampilkan close up seseorang tengah bicara. Metode ini mirip dengan deepfake yaitu kombinasi dari istilah "deep learning" dan "fake" dimana video dan audio palsu dibuat menggunakan teknologi mutakhir dan relatif mudah diakses. Penelitian tersebut menggunakan teknik AI yang sama dengan deepfakes, yakni metode pembelajaran mesin yang dikenal sebagai generative adversarial networks (GAN). Pekerjaan para peneliti sendiri masih dalam tahap awal, yang mana sistem AI hanya dilatih untuk membuat kepala, leher dan beberapa bahu seseorang. "Kelemahannya yaitu tanpa data yang memadai, kualitas sintesis terbatas," ungkap Direktur Laboratorium Visi Komputer dan Pembelajaran Mesin di University at Albany SUNY, Siwei Lyu. Temuan ini sendiri berpotensi menimbulkan kekhawatiran menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat pada 2020. Kekhawatiran muncul karena video kandidat yang dipalsukan diperkirakan bakal menyebar, termasuk banyak selebriti ternama. (CNN/ FER).

BERITA TERKAIT