PMJ – Jemaah haji yang meninggal dunia di Tanah Suci, Senin (26/08/2019) mencapai 342 orang. Wakil Kemenkes di delegasi Amirul Hajj Robert Johan Pattiselano mengatakan, kalau ada P3JH (Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji) yang bisa beri pertolongan pertama, itu sangat baik sebelum kemudian diambil alih oleh tim gerak cepat. “Saya usul P3JH diperkuat, sehingga kalau ada yang bisa beri pertolongan pertama disekitar Daker (daerah Kerja), itu sangat baik sebelum diambil alih tim gerak cepat lalu dibawa ke pos pelayanan kesehatan yang ada,” tutur Robert seperti yang dikutip dari akun sosial media resmi Kemenag, Senin (26/08/2019). Jemaah haji yang meninggal dunia di tanh Suci akan dikebumikan di pemakaman umum Soraya dan Baqi. Selain itu, panitia telah memulangkan Jemaah haji sebanyak 62.365 orang dari 153 kelompok terbang (kloter). Para Jemaah haji yang di pulangkan ke Indonesia melalui dua jalur, yakni dari terminal haji dan dari jalur khusus Eyab. Berdasarkan penuturan dari Kepala Sektor 1 Daker Bandara Jeddah – Madinah Koen Ismoyo, terkait dipulangkannya Jemaah haji RI, mengenai barang bawaan Jemaah haji proses pemeriksaannya dilakukan Makkah, sehingga tidak lagi dilakukan pemeriksaan di bandara. “Tidak ada lagi sweping barang di bandara haji, ini sangat membantu kelancaran, mempercepat proses, baik imigrasi maupun cek body di dalam gate,” katanya. Seperti yang diberitakan sebelumnya, di tanggal 9 Agustus, jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak 101 jemaah haji. Lalu pada tangga 14 Agustus korban meninggal mengalami kenaikan menjadi sebanyak 151 orang. (Kik/Gtg-03).