test

News

Senin, 2 September 2019 14:35 WIB

Masinton Pasaribu: KPK ke Depan Harus Sehat

Editor: Redaksi

Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (Foto: PMJ/Fjr).
PMJ – Panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK), sesuai jadwalnya akan menyerahkan 10 nama ke Presiden RI dari 20 nama yang telah lolos seleksi. Ke 10 nama yang akan diajukan Pansel KPK sangat rahasia. Mereka telah melalui berbagai macam tes, mulai dari menjalani berbagai ujian ataupun tes seleksi yang dilakukan Pansel KPK. Dalam proses seleksi itu, mulai dari tes administrasi, tes kesehatan, profil assessment, Pansel tak bekerja sendirian. Namun juga melibatkan sejumlah pihak seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) hingga Badan Intelijen Negara (BIN). Anggota Komisi III DPR Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengatakan, Pansel KPK sudah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Berbagai macam kritik yang datang ke Pansel KPK, ia harapkan tidak mempengaruhi tolak ukur Pansel dalam merekomendasikan 10 nama ke Presiden RI. “Semua masyarakatkan sangat ingin KPK terus berjalan dan menjadi lebih baik lagi. Kritik itu biasa, anggap saja suplemen agar Pansel lebih teliti bekerja, jalan terus saja sesuai dengan aturan yang ada,” tegas Masinton Pasaribu, belum lama ini. Ia juga berharap, nantinya Pimpinan KPK yang terpilih dapat melaksanakan tugas-tugas dan juga amanah dari masyarakat untuk benar-benar memberantas korupsi. Melakukan pencegahan sebaik mungkin dan juga bisa menyehatkan KPK,” papar Masinton Pasaribu. Seperti diketahui, dari 20 nama yang lolos seleksi dari berbagai ujian yang dilaksanakan, terdiri dari berbagai unsur. Baik itu unsur Kejaksaan, Kepolisian, Lawyer dan juga akademisi serta PNS. Dari unsur kepolisian nama Kabareskrim Irjen Pol Antam Novambar menjadi buah bibir, setelah ia menjawab semua yang ditanyakan Pansel KPK. Termasuk juga berbagai tuduhan yang menyudutkan dirinya terkait isu pengancaman terhadap salah satu direktur KPK. Antam Novambar secara tegas menjawab hal itu, bahwa semuanya adalah menjadi kewenangan dari pansel. Pihak manapun tidak boleh untuk mengintervensi. "Tiga tahun lebih saya nahan ini. Akhirnya tadi keluar kan. Puas saya, Alhamdulilah puas sekali. ?Ada kesempatan untuk menjawab itu semua. Semua tergantung pansel, tergantung pansel. ?Soal kejadian itu (dugaan pengancaman), sudah sabar loh saya. Karena pasti ada saatnya untuk menyampaikan. Kalau saya dulu jawabnya kan cape malah sahut-sahutan. Makanya saya jawab sekarang soal itu," ucap Antam. Ditambahkan Antam, dirinya heran mengapa banyak pihak yang gelisah ketika dirinya mendaftar menjadi capim dan lolos hingga saat ini. "Kalian bisa menilai, logikanya saja. Kalau saya salah, gila saya (berani) masuk ke sana (KPK). Kok mereka yang gelisah, takut saya masuk ke sana. Anda saja, kalau salah berani gak masuk. Saya sendirian loh, gak ada salah, apa takutnya, logika saja," terang Antam.

BERITA TERKAIT