test

News

Kamis, 7 November 2019 18:36 WIB

Keterangan Garuda Indonesia Perihal Berpisah dengan Sriwijaya Air

Editor: Ferro Maulana

Pesawat Garuda Indonesia dan Sriwjaya Air. (Foto: Dok Net)

PMJ - Maskapai pelat merah Garuda Indonesia angkat bicara terkait perseteruan anak bisnisnya, Citilink Indonesia dengan Sriwijaya Air. Konflik ini diketahui melalui pesan berantai.

Perpecahan ini mengejutkan banyak pihak karena sebulan yang lalu, kedua maskapai ini kembali menjalin kerjasama manajemen (KSM).

Hubungan bisnis antara Sriwijaya Air dan Citilink Indonesia, anak usaha Garuda Indonesia, memburuk karena adanya sejumlah masalah yang membuat keduanya memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama operasi.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, M Ikhsan Rosan menerangkan, pesan berantai yang beredar atas nama Direktur Teknik dan Layanan Garuda Indonesia Iwan Joeniarto ditujukan kepada lessor alias perusahaan penyewaan pesawat.

"Bersama ini kami sampaikan bahwa penjelasan tersebut ditujukan kepada lessor (perusahaan penyewaan pesawat) atas pertanyaan mereka tentang posisi Garuda Indonesia atas Sriwijaya," demikian keterangan resminya, Kamis (07/11/2019).

Lebih jauh, Garuda Indonesia meminta pada Sriwijaya untuk menyelesaikan masalah utang mereka kepada institusi negara. Misalnya, BNI, Pertamina, GMF, Gapura Angkasa dan lainnya.

"Awal kerjasama manajemen (KSM) Garuda dengan Sriwijaya yaitu dalam rangka mengamankan aset dan piutang negara pada Sriwijaya Group," sambung  Ikhsan.

Maka Garuda Indonesia menunggu itikad baik Sriwijaya agar segera menuntaskan segala kewajibannya.

Untuk diketahui, Direksi transisi Sriwijaya telah habis masa tugasnya pada 31 Oktober 2019 lalu.

Bahkan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menanggapi perihal retaknya hubungan maskapai Sriwijaya Air dan anak usaha Garuda Indonesia, Citilink Indonesia.

Lanjut Budi, pihaknya akan memanggil maskapai untuk mencegah perpecahan bisnis terjadi. "Ya, nanti kita ajak, kita panggil, kita cari jalan keluar jangan sampai pecah kongsi," ujarnya, di Jakarta, Kamis (07/11/2019). (FER)

BERITA TERKAIT