test

News

Jumat, 24 Januari 2020 19:08 WIB

Roy Suryo Laporkan Petinggi Sunda Empire ke Polisi

Editor: Redaksi

Pakar Telematika Roy Suryo membuat laporan petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana ke Polda Metro Jaya (Foto: Fjr/PMJ News)

PMJ - Disebut tidak mengerti sejarah, Pakar Telematika Roy Suryo membuat laporan polisi ke Polda Metro Jaya untuk petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana dalam sebuah acara televisi.

Roy pun juga melaporkan Sunda Empire terkait informasi yang diduga melakukan penyebaran berita bohong di Wikipedia.

Berawal, saat Roy beberapa waktu lalu diundang bersama Rangga Sasana dalam satu acara di televisi di Indonesia. Dalam acara tersebut membahas sejarah termasuk soal Sunda Empire, Roy pun dituduh tidak mengerti sejarah oleh Rangga.

"Ketika saat live di salah satu stasiun tv pada hari Selasa malam di Hotel Borobudur, terjadilah diskusi terkait kelahiran perserikatan bangsa-bangsa PBB dan setelah itu NATO. Yang bersangkutan (Rangga) mengatakan kalau PBB dan Nato itu dilahirkan, didirikan di Bandung di gedung Isola," kata Roy kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/1/2020).

“Selanjutnya yang bersangkutan malah berbicara secara langsung bahwa saya (Roy) tidak mengerti sejarah. Setelah menuduh saya tidak mengerti sejarah, kemudian dia ubah sejarah (di wikipedia) dan inilah yang saya laporkan, itu intinya,” lanjutnya.

Setelahnya, Rangga juga menyebut institusi yang dia pegang merupakan Puro Pakualaman bentukan dari Belanda. Menurut Roy, hal yang disampaikan oleh Rangga salah, karena Puro Pakualaman tidak berpihak ke Belanda.

"(Itu salah sekali) lantaran Pakualaman itu berasal dari Jogja yang mana bagian dari Keraton Yogyakarta dan tidak berpihak kepada Belanda," jelas Roy.

Selanjutnya, Roy pun merasa tidak nyaman usai acara diskusi di acara tv itu selesai. Netizen pun menyebut bahwa apa yang diucapkan Rangga menyerang Roy karena Roy tidak mengerti sejarah.

Setelah berselang beberapa waktu, Roy berinteraksi dengan netizen itu dan menanyakan soal sejarah yang dimaksud. Netizen itu disebutnya merujuk ke informasi dari Wikipedia.

"Saya harus menjawab ini salah, anda belajar dari mana ?, mereka bilang ini dan referensi dari Google dari Wikipedia. Itulah yang Kemudian saya tertarik untuk melihat langsung," ucap Roy.

Roy pun kemudian mengecek situs Wikipedia yang mana menurutnya ada yang mengedit informasi dari Wikipedia tersebut. Akan tetapi, ia tidak mengetahui identitas siapa yang melakukan pengeditan informasi tersebut.

"Setelah dicek ternyata informasi itu ada di Wikipedia Tanggal 22 Januari sehari sesudah peristiwa acara keduanya dipertemukan, dan info itu telah diubah oleh akun anonim. Jadi sejarah tentang PBB itu diubah dengan kabar bohong yang menyatakan kalau Perserikatan Bangsa-Bangsa itu didirikan di Bandung di gedung Isola di daerah Lembang," bebernya.

Menurut Roy, orang anonim yang mengubah situs itu adalah Sunda Empire. Akan tetapi, dirinya menyerahkan semua itu ke Polda Metro Jaya. Dia melaporkan hal-hal itu ke setelah berdiskusi dengan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro, Kombes Iwan Kurniawan.

"Dengan adanya pengetahuan yang ada, saya mentris akun anonim yang ada dan merujuk ke satu nama yaitu Sunda Empire. IP anonim itu merujuk ke Sunda Empire. Dia secara kasar, secara tidak ilmiah telah mengubah sejarah melalui Wikipedia," ujar Roy.

Laporan polisi itu pun tertulis pada LP/530/I/YAN.2.5./2020/SPKT/PMJ tanggal 24 Januari 2020. Pelapor dalam hal ini Roy Suryo sendiri, namun terlapor masih dalam lidik.

Pasal yang dilaporkan terkait Tindak Pidana ITE, menyebarkan berita bohong dan pencemaran nama baik melalui media elektronik. Pasal yang dilaporkan yakni Pasal 27 ayat 3 junto Pasal 45 ayat 3, Pasal 31 junto Pasal 48 dan atau Pasal 35 junto Pasal 51 ayat 1 UU RI nomor 19/2016 tentang ITE dan Pasal 14, 15 dan Pasal 311 KUHP.(Fjr/Hdi)

BERITA TERKAIT