test

Hukrim

Jumat, 23 Oktober 2020 18:15 WIB

Kapuslabfor Polri Beberkan Temuan dan Penyebab Kebakaran Kejagung

Editor: Hadi Ismanto

Kapuslabfor Polri, Brigjen Pol Ahmad Heydar membeberkan temuan dan penyebab kebakaran Kejagung. (Foto: PMJ News/Fjr).

PMJ - Kepala Pusat Laboratorium Forensik (Kapuslabfor) Polri, Brigjen Pol Ahmad Heydar mengatakan pihaknya menemukan beberapa barang bukti di lokasi kebakaran Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) saat melakukan olah TKP.

"Dari labfor melakukan olah TKP dan menemukan beberapa abu arang di lantai dasar sampai lantai 6. Kita menemukan ada tujuh titik abu arang yang mengandung senyawa hidrokarbon fraksi solar," jelas Brigjen Ahmad Haydar di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (23/10/2020).

"Kemudian kita juga kita menemukan beberapa CCTV keseluruhan itu dalam keadaan hangus terbakar," sambungnya.

Tim gabungan Polri menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kebakaran di gedung Kejaksaan Agung (Foto: PMJ News)

Selain itu, Haydar menuturkan barang bukti yang ditemukan antara lain cairan botol. Cairan botol itu merupakan senyawa solar.

"Selanjutnya kita menemukan cairan botol-botol di tiap lantai, tadi sudah Dirpidum, yang botol tersebut ada lubang-lubangnya dan ini masih ada kandungan senyawa solar. Dari hasil penyelidikan berikutnya, baru kita temukanlah yang di gudang," ungkap Haydar.

Menurut Haydar, pihaknya juga menganalisis alat pel di Kejagung. Dari beberapa temuan itu juga bisa dipastikan menjadi penyebab terjadinya kebakaran gedung Kejagung.

"Begitu juga dengan alat pelnya dan ini digunakan tiap hari selama sekian lama karena memang kandungan yang dipakai di Kejaksaan Agung di sini parkit yang mengandung kayu dan ada beberapa dari keramik. Dan gedung itu memang isinya ornamen-ornamen kayu maupun kertas yang ada di dalam," jelas Haydar.

Dalam pemaparan ini, Kapuslabfor juga menjelaskan bagaimana kobaran api itu bisa menjulur ke bawah dan menghanguskan gedung.

"Dan kami juga temukan kalau ada pertanyaan, kok bisa sifat api kan dari bawah ke atas, ini bisa dari atas ke bawah? Akseleran yang dipakai kebetulan Kejagung itu menggunakan ACP-ACP dan ACP-ACP inilah merupakan akseleran dari api dari atas kemudian turun ke lantai 5, turun ke lantai 4 dan itu pola-pola api itu nampak sekali penjalaran-penjalaran itu. Kemudian dia masuk ke setiap-setiap lorong. Pola-pola api itu tampak sekali. Yang mengawali itu seluruhnya lantai 6," pungkasnya.

"Dari temuan-temuan yang ada memang dari CCTV kami sangat minim karena memang CCTV yang ada semua rata-rata terbakar," sambungnya.(Hdi)

BERITA TERKAIT